https://palpres.bacakoran.co/

Ragam Tradisi Ramadan dari Sulawesi Tenggara, Manifestasi Kerinduan Umat Muslim pada Bulan Mulia

Malona Qunua ritual adat mengisi Ramadan di Bau-bau pulau Buton, Sulawesi Tenggara.-kendariterkini-

PALEMBANG, KORANPALPRES.COM  - Provinsi Sulawesi Tenggara baik di kepulauan maupun di daratan adalah daerah dengan beragam etnis dan budaya. Ini adalah wilayah suku asli seperti Tolaki, Muna, Buton, Moronene dan Bajo. Sebagai wilayah dengan tradisi Islam yang kokoh, berkembang  pula tradisi menyambut bulan suci Ramadan. 

Itu sebagai manifestasi kerinduan umat muslim di jazirah tenggara Sulawesi itu pada bulan penuh berkah dan mulia.

Ada beberapa tradisi dari berbagai etnis yang ada di sana, Kita akan melihat rangkuman tradisi tersebut lewat penjelasan berikut ini.

Ragam Tradisi Ramadan di Sulawesi Tenggara

BACA JUGA:Tradisi Bugis Makassar di Sulawesi Selatan Menyambut Ramadan Ini Dipercaya Membawa Berkah

BACA JUGA:Ragam Tradisi Masyarakat Sulawesi Barat Menyambut Ramadhan

1. Tradisi Mobasa-basa

Dalam tradisi masyarakat Tolaki, sudah lazim setiap menjelang bulan puasa menggelar mobasa-basa, yakni, tradisi membaca doa untuk menyambut Ramadan.Tradisi mobasa-basa dilaksanakan menjelang 1 Ramadan sebagai bentuk rasa ucapan syukur kepada Allah SWT karena sudah dipertemukan lagi dengan bulan Ramadan bulan penuh ampunan. Pada kegiatan itu juga mengirim doa untuk mereka yang sudah meninggal dunia agar dosa-dosa mereka diampuni Allah SWT.

Tradisi Mobasa-basa akan dipimpin seorang ustad atau ahli agama yang bertugas membacakan doa-doa yang bersumber dari Alquran. Dalam tradisi mobasa-basa tersedia pula aneka sajian makanan tradisional yang disantap bersama-sama setelah doa selesai

Pada masa lampau masyarakat Tolaki membaca doa-doa dalam bahasa Tolaki, Namun seiring masyarakat semakin mengenal baca Alquran, doa dalam bahasa Tolaki pun bertransformasi ke dalam isi Alquran. Semenjak itulah Mobasa-basa kemudian berevolusi menjadi tradisi budaya dan tradisi agama yang melebur ke dalam satu keindahan menjelang puasa.

BACA JUGA:Masyarakat Muslim di NTT Punya Tradisi Sendiri yang Membuat Ramadan Terasa Hadir

BACA JUGA:Tradisi Khas dan Unik Memeriahkan Ramadan dari Masyarakat Berbagai Etnis di NTB

2. Tradisi Haroa

Di masyarakat Buton  ada tradisi menyambut Ramadan yakni, tradisi Haroa. Tradisi ini adalah ungkapan rasa syukur masyarakat atas dipertemukannya kembali dengan  bulan suci Ramadan. Dalam tradisi masyarakat Buton, Haroa menjelang Ramadan disebut  Malona Bangua, sedangkan Qunua adalah Haroa yang dilakukan saat hari ke 15 puasa yang dilakukan di masjid menjelang sahur.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan