Budaya Politik di Indonesia
Budaya politik di Indonesia termasuk kategori budaya politik campuran (mixed political culture), antara budaya politik partisipan dan budaya politik kaula-parokial.--freepik
BUDAYA politik di suatu negara dapat dilihat dari bagaimana partisipasi aktif masyarakatnya untuk berkecimpung di dalam dunia politik negaranya.
Budaya politik dipengaruhi oleh adat istiadat, pengetahuan masyarakat, norma masyarakat, pemahaman, dan pembelajaran, serta analisa yang dilakukan masyarakat dalam kurun waktu tertentu yang pada akhirnya membentuk suatu budaya.
Budaya politik merupakan nilai-nilai, perilaku, dan kepercayaan masyarakat dalam kehidupan bernegara, penyelenggaraan administrasi negara, politik pemerintahan, dan hukum, yang diperoleh melalui sosialisasi dan mempengaruhi pola pikir suatu masyarakat.
Terdapat 3 jenis orientasi budaya politik, yakni :
BACA JUGA:4 Kursus Online Gratis Buat Asah Skill, Isi Waktu Liburan dengan Hal Bermanfaat
BACA JUGA:Mitos Atau Fakta? 7 Jurusan Kuliah Banyak yang Menganggur, Jangan Salah Pilih Ya
1. Orientasi kognitif
Orientasi kognitif menganggap suatu budaya politik terdiri dari keyakinan dan pengetahuan.
Contohnya simbol negara, tingkat pengetahuan warga negara terkait sistem politik, dan lain sebagainya.
2. Orientasi afektif
BACA JUGA:3 Pesan Rektor UIN Raden Fatah Saat Wisuda ke-87, Kampus Islam Terbaik di Sumsel
BACA JUGA:UIN Raden Fatah Wisuda 1.200 Lulusan, Berikut Daftar Wisudawan Berprestasi
Orientasi ini berhubungan dengan keadaan emosional dan perasaan seorang pribadi terhadap sistem politik.
Perasaan yang dimaksudkan adalah perasaan menerima, menolak, dan keterikatan seseorang dalam suatu sistem politik.