Budaya Politik di Indonesia

Budaya politik di Indonesia termasuk kategori budaya politik campuran (mixed political culture), antara budaya politik partisipan dan budaya politik kaula-parokial.--freepik

3. Orientasi evaluatif 

Hal ini berkaitan dengan penilaian individu terhadap sistem politik suatu negara. 

BACA JUGA:Cek Linknya di Sini! 10 Pola Kebiasaan Orang Sukses dalam Mencapai Kesuksesannya

BACA JUGA:5 Jurusan Kuliah Cocok Buat Gen Z, Keilmuan Dibutuhkan Perusahaan, Mudah Dapat Kerja?

Di mana keputusan dan pendapat terkait sistem politik diberikan secara objektif karena dalam pertimbangannya melibatkan kombinasi antara keyakinan dan pengetahuan dengan perasaan, kriteria dengan informasi, serta standar nilai. 

Menurut Gabriel Almond dan G. Bingham Powell, budaya politik terbagi menjadi 3 tipe, yaitu : 

1. Budaya politik parokial 

Masyarakat yang menganut budaya politik parokial cenderung tidak peduli (apatis) dengan kehidupan politik di negaranya. 

BACA JUGA:5 Tips Memilih Kampus Negeri Terbaik Menjelang Persiapan SNBP dan SNBT 2024, Simak!

BACA JUGA:Bangun Kolaborasi Internasional Tridharma Perguruan Tinggi, Ini Usaha Delegasi UIN Raden Fatah Palembang

Mereka lebih memilih untuk tidak ikut andil dalam kehidupan bernegara. 

Selain itu, budaya ini biasanya dianut oleh masyarakat yang tinggal di tempat terpencil, yang memiliki kesulitan akses terhadap sarana untuk berkecimpung dalam dunia politik. 

Budaya politik parokial ditandai dengan kurang tertariknya warga mengenai masalah politik dan masyarakatnya cenderung menutup diri.

2. Budaya politik kaula 

BACA JUGA:Mengenal Jenis Beasiswa LPDP 2024 yang Harus Kamu Ketahui, Ada Pascasarjana Hingga Dana Penelitian

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan