Lewati Rekor Tahun 2022! Produksi Batu Bara Sumatera Selatan Capai 94 Juta Ton, Ini Strategi Titan Group

Sebagai pemain utama dalam industri ini, PT Titan Infra Energy berambisi mengoptimalkan proses produksi batu bara dan transportasi batu bara.--titan group for koranpalpres.com

PALEMBANG, KORANPALPRES.COM – Sukses melewati rekor tahun 2022 yang hanya sebesar 90 juta ton, produksi batu bara Sumatera Selatan hingga November 2023 sudah mencapai 94 juta ton.

Prestasi luar biasa sepanjang tahun 2023 ini dilaporkan secara resmi oleh Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Sumatera Selatan di Palembang, Jumat, 22 Desember 2023.

Kepala Dinas ESDM Provinsi Sumatera Selatan, Hendriansyah menuturkan, angka ini bukan hanya rekor tertinggi sepanjang sejarah pertambangan di Sumatera Selatan, melampaui capaian tahun 2022 yang sebesar 90 juta ton.

Melainkan juga menandai pertumbuhan signifikan industri batu bara di wilayah berjuluk Bumi Sriwijaya tersebut.

BACA JUGA:Catat! Ini Agenda Kegiatan Dalam Rangka HUT Ogan Ilir ke 20 Tahun 2024

BACA JUGA:Tempat Nongkrong Paling Legend Tahun 90-an, Ini Mall Pertama dan Tertua di Palembang

“Posisi produksi batu bara pada bulan November mencapai 94 juta ton, dan diharapkan tambahan 6 juta ton dapat tercapai pada Desember 2023,” tutur Hendriansyah. 

Produksi batu bara ini sambung Hendriansyah tidak hanya terfokus pada 1 titik, melainkan tersebar di beberapa daerah, antara lain Kabupaten Lahat, Muara Enim, Musi Rawas Utara (Muratara), dan Musi Banyuasin (Muba). 

“Diversifikasi kegiatan tambang ini mencerminkan kontribusi yang signifikan terhadap ekonomi lokal,” urai Hendriansyah.

Kendati Provinsi Sumatera Selatan memiliki sumber daya batu bara sebesar 33,94 miliar ton, atau 36,86 persen dari total nasional, menurut Hendriansyah tantangan tentunya masih ada. 

BACA JUGA:Persis Dekat Kaki Menara Masjid Tertua Ini, Prasasti Titik Nol Kota Palembang Berada

BACA JUGA:Wah! 443.775 Kendaraan Keluar JTTS di Arus Balik Nataru 2023/2024

Provinsi ini berupaya mengejar ketertinggalan dibandingkan dengan provinsi lain di Pulau Kalimantan, terutama dalam hal jumlah pengangkutan dan produksi batu bara. 

“Kendati sumber daya alamnya melimpah, kita masih perlu terus berinovasi untuk mengatasi ketertinggalan ini,” tukas Hendriansyah.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan