Gak Banyak yang Tahu dengan Sosok M Danny Effendi, 2 Sejarawan Bongkar Habis di Sini

Gak Banyak yang Tahu dengan Sosok M Danny Effendi, 2 Sejarawan Bongkar Habis di Sini-Koranpalpres.com-

PALEMBANG, KORANPALPRES.COM – Mungkin tidak banyak yang mengenal sosok Kolonel M Danny Effendi sebagai tokoh yang cukup berpengaruh gerakan mempertahankan kedaulatan di tanah Palembang, Sumatera Selatan.

Dua sejarawan Sumatera Selatan secara gamblang menguraikan sosok Kolonel M Danny Effendi ini di hari keempat rangkaian acara peringatan Pertempuran 5 Hari 5 Malam di kota Palembang yang dipusatkan di Gedung Kesenian Palembang, Kamis 4 Januari 2024.

Kedua sejarawan ini berbicara dalam Diskusi Kebangsaan Pertempuran 5 Hari 5 Malam di Palembang dengan membedah buku berjudul “Gema Perang Rakyat di Sumatera Selatan 1945-1949”: Dokumentaria dari Pejuang Kolonel M Danny Effendi.

Dengan narasumber Sejarawan dari kampus UIN Raden Fatah Palembang Dr (Cand) Kemas Ari Panji Msi dan Sejarawan dari kampus Universitas Sriwijaya (Unsri) Dr Dedi Irwanto MA.

BACA JUGA:Peringatan Pertempuran 5 Hari 5 Malam di Palembang Tahun 2024 Segera Digelar, Lebih Meriah Tentunya!

Sebagai pemandu acara yakni moderator Vebri Al Lintani yang juga ketua penyelenggara Peringatan Pertempuran 5 Hari 5 Malam di Palembang.

Di barisan peserta diskusi, tampak hadir Ketua Asosiasi Guru Sejarah Indonesia (AGSI) Sumatera Selatan Merry Hamraeny, kalangan mahasiswa dari sejumlah kampus di Palembang dan masyarakat umum.

Sejarawan dari Unsri, Dedi Irwanto dalam kesempatannya menjelaskan, 27 tahun setelah pengakuan kedaulatan, Kolonel M Danny Effendi menuliskan dokumentaria Gema Perang Rakyat di Sumatera Selatan 1945–1949. 

Buku ini menurut Dedi, merupakan dokumentasi pertama mengenai peristiwa panjang masa revolusi fisik di Palembang dan Sumatera Selatan. 

BACA JUGA:Kenang Jasa Para Pahlawan Petempuran 5 Hari 5 Malam Melalui Lomba Puisi

“Tulisan ini dikisahkan langsung oleh pelaku peristiwa Perang Rakyat di Sumatera Selatan yang dipersembahkan untuk generasi mendatang,” sambung Dedi. 

Selain itu masih kata Dedi, buku ini sangat penting mengingat generasi muda sudah banyak yang lupa peran para pelaku dalam Perang Rakyat di Sumatera Selatan.

Ia mencontohkan nama tokoh penulis buku ini, Brigjen M Danny Effendi yang telah diabadikan menjadi salah satu nama jalan poros di Kota Palembang. 

Hanya saja masyarakat kadang tidak menyebutnya dengan Jalan Danny Effendi, melainkan lebih senang menyebut nama jalan tersebut dengan nama Jalan Radial. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan