2 Kecamatan Ini Penghasil Kayu Manis di Lahat, Segini Hasil Panen dan Harga Jualnya
Tampak pekebun dan pihak Disbun Lahat, sedang mendata hasil kayu manis yang telah dipanen, Sabtu 17 Februari 2024-Foto:Bernat Albar/-palpres
PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Dua Kecamatan yakni, Tanjung Sakti Pumi dan Pumu merupakan kawasan penghasil kayu manis yang diperuntukkan sebagai rempah-rempah atau penyedap masakan di Kabupaten Lahat.
Sekali panen mampu memproduksi hingga puluhan kilogram (Kg), yang mayoritas dijual ke seputaran Lahat maupun Provinsi Jambi.
"Untuk harga jualnya sendiri perkilonya menyentuh angka Rp 25.000. Apabila panen pohon kayunya berusia 5 tahunan mampu menghasilkan 15 Kg, sedangkan yang 8 tahun memproduksi kisaran 25-30 Kg," kata Kepala Dinas Perkebunan (Kadisbun) Lahat, Vivi Anggraeni SSTP Msi didampingi Kepala Bidang (Kabid) Pengolahan dan Pemasaran Hasil, Martini Lusepa STP MM, Sabtu 17 Februari 2024.
Memang, sambung dia, untuk sektor perkebunan kayu manis di Lahat ini, masih tergolong sedikit bahkan bagi warga hanya hasil tambahan saja. Pendek kata, belum terlalu populer seperti halnya budidaya kepala sawit, kopi ataupun karet.
BACA JUGA:Penderita Diabetes Wajib Tahu, Ini Manfaat Kayu Manis Dalam Pengendalian Gula Darah
"Di Tanjung Sakti pohon kayu manis ini hanya dijadikan pembatas kebun kopi. Dimana, untuk 1 Ha lahan ditanam kisaran 5 batang saja," sebut dirinya.
Nah, masih katanya, pihaknya sejauh ini akan terus memberikan wawasan kepada warga. Bahwasanya untuk kayu manis ini akan digalakkan sehingga penduduk desa dapat bercocok tanam.
"Panennya sendiri dimusim selang kopi antara November sampai Februari, kalau melihat dari tahun-tahun sebelumnya," imbaunya.
Ia menerangkan, kendatipun demikian, pihaknya akan terus memberikan apa yang bisa dilakukan. Agar pekebun tidak bergantung kepada satu jenis komoditi saja.
BACA JUGA:GAWAT! Diduga 14 Kotak Suara di Kota Agung Lahat Dibuka Duluan oleh PPK, Ini Penyebabnya
"Walaupun musiman, akan tetapi, apabila ada komoditi satu ini maka akan menjadi pemasukan tambahan, agar kehidupan masyarakat terjamin dan sejahtera," harap Vivi Anggraeni.
Sementara itu, Camat Tanjung Sakti Pumi, Arpin SE mengemukakan, untuk dikawasan disini memang mayoritas mata pencaharian sebagai pekebun maupun petani.
"Ada yang bercocok tanam kopi, sawit, durian serta menanam padi. Sedangkan untuk kayu manis belum begitu terkenal baru ada beberapa saja yang membudidayakannya," ulas dirinya.
Ia meminta, potensi dari produksi kayu manis ini cukup menjanjikan, terlebih lagi harga jual ditingkat pasar lumayan bagus. Justru ini menjadikan peluang usaha tambahan bagi warga.