https://palpres.bacakoran.co/

2 Maret 2024, Kemenag Gelar Tes Masuk MAN IC, MAN PK, dan MAKN se-Indonesia

Direktur KSKK Madrasah Sidik Sisdiyanto sedang memimpin Rapat Koordinasi SNPDB-Kemenag RI-

KORANPALPRES.COM - Kementerian Agama akan menggelar ujian Seleksi Nasional Penerimaan Peserta Didik Baru (SNPDB) Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia (MAN IC), Madrasah Aliyah Negeri Program Keagamaan (MAN-PK) dan Madrasah Aliyah Kejuruan Negeri (MAKN) di Indonesia, pada 2-3 Maret 2024.

Dilansir dari laman Kemenag RI, ujian yang dilakukan dengan Computer Based Test (CBT) ini akan diikuti 25.300 peserta dan dilaksanakan serentak di 169 titik se-Indonesia. 

Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah, Muchammad Sidik Sisdiyanto berpesan kepada seluruh panitia untuk mempersiapkan ujian masuk tiga madrasah aliyah unggulan ini dengan baik.

Hal ini disampaikan Sidik saat memimpin Koordinasi Penyelenggaraan SNPDB Tahun Ajaran 2024/2025, di Bogor, Jawa Barat. 

BACA JUGA:Matangkan Program Ramah Lansia dan Mitigasi Risiko Haji 2024, ini yang Dilakukan Kemenag Sumsel

BACA JUGA:Mulai Maret 2024, Kemenag Gelar Asesmen Madrasah Pengganti UAMBN dan UN, Cek Jadwalnya

"Alhamdulillah minat masyarakat untuk mendaftar ke tiga jenis madrasah unggulan ini amat baik. Tercatat, ada 31.990 peserta didik yang mendaftar pada SNPDB Tahun Ajaran 2024/2025," ungkap Sidik, Kamis, 22 Februari 2024.

"Dari jumlah tersebut, terdapat 25.300 siswa yang lolos untuk masuk ke tahap CBT. Ini harus kita persiapkan dengan baik agar dapat memperoleh siswa terbaik," imbuhnya.

Sidik mengungkapkan, ada dua jalur SNPDB yang dilakukan, yaitu jalur prestasi dan jalur tes. 

"Untuk jalur prestasi, ada 169 orang yang mendaftar, dan ada 79 siswa akhirnya berhasil lulus. Ini akan kita umumkan pada 24 Februari 2024," jelas Sidik.

BACA JUGA:Kemenag Gelar Sidang Isbat Awal Ramadan 1445 H Pada 10 Maret 2024

BACA JUGA:Wajib Belajar 13 Tahun di 2025, Ini yang Dipersiapkan Kemenag

Sidik mengingatkan, dalam proses SNPDB ada lima asas yang perlu dipegang. "Pertama, kita wajib bersikap objektif terhadap peserta yang harus memenuhi syarat yang telah ditetapkan," kata Sidik.

Kedua, transparansi yang berarti proses seleksi ini harus terbuka dan masyarakat luas dapat mengakses serta mengetahui proses, pun dengan hasilnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan