LAHAT, KORANPALPRES.COM - Setidaknya 8 Kecamatan diantaranya, Pulau Pinang, Merapi Barat, Lahat, Kikim Barat, Merapi Timur, Tanjung Sakti Pumi, Merapi Selatan dan Lahat Selatan akan menjadi kawasan pilot project (Percontohan) program ketahanan pangan sawah tadah hujan.
"Setidaknya ada ratusan hektar sawah tadah hujan, yang akan menjadi titik pelaksanaan kegiatan, yang diinisiasi Kementerian Pertanian (Kementan) dan juga Mabes TNI AD," sebut Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan (TPHP), Eti Listina SP MM melalui Kepala Bidang (Kabid) TPH, Ahmad Firdaus SP MMA, Kamis 21 Maret 2024.
Memang, sambung dirinya, yang menjadi kendalanya adalah sumber air. Untuk itulah, kami melakukan survey guna melihat dari dekat nantinya mengaliri sawahnya.
"Kalau dilihat dengan sistem pompanisasinya cenderung akan menyedot dari sungai ataupun air kolam dari tambang galian golongan C," sebutnya.
BACA JUGA:ALHAMDULILLAH, 112 Warga Lubuk Selo Lahat Dapat Bansos Beras 10 Kg, Ini Pesan dari Kades
BACA JUGA:Selama Bulan Ramadan SMPN 3 Lahat Giatkan Nilai Keagamaan, Ini Buktinya
Ia menerangkan, makanya Dinas TPHP Lahat melibatkan BBWS wilayah 8 Sumsel, BSIP Provinsi Sumsel, Kodim 0405/Lahat, Koramil, Babinsa, Desa, BPP dan PPL wilayah setempat serta Poktan.
"Untuk penanaman sampai panen diserahkan kepada petani dan Poktan. Sedangkan jenis benihnya menggunakan varietas ciherang, yang tanamannya tahan hama," pungkas Ahmad Firdaus.
Sementara itu, Dandim 0405/Lahat, Letkol Inf Asis Kamaruddin SE MIP menyebutkan, Sebagai program unggulan kolaborasi antara Kementerian Pertanian (Kementan) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI), maka akan digalakkan penanaman padi diareal persawahan di wilayah Kabupaten Lahat, Empat Lawang dan Kota Pagaralam.
"Betul, sasaran kita menanam padi, dengan jenis sawah tadah hujan agar lebih kreatif dan menjadi tantangan, tentu saja mengerahkan 13 koramil," imbaunya.
BACA JUGA:Cara Unik Pemkab Lahat Upaya Kurangi Pemakaian Produk Plastik, Simak Penjelasan Pj Bupati
BACA JUGA:Lokasi Ngabuburit Seru Warga Pagarjati di Lahat Jelang Buka Puasa, Yuk Ajak Teman dan Keluarga
Nah, yang namanya sawah tadah hujan tentu saja, bergantung kepada curah hujan yang turun. Hal ini, menjadi sebuah kreatifitas sekaligus menjawab semua keraguan.
"Oleh karena itulah, kita bekerjasama dengan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan (TPHP), untuk menjalankan instruksi dari komando atas," kata dirinya.
Setidaknya, sambung dia, ada alternatif terutama sekali pengadaan sumber air, yang akan mengaliri persawahan nantinya. Sehingga panen padi setahun dapat 2 sampai 3 kali.