Hal ini untuk memastikan keamanan dan mencegah kerusakan akibat kelalaian.
Selanjutnya, kendati profesi ini mungkin tidak familiar bagi banyak orang, imbalan yang ditawarkan untuk operator alat berat di sektor pertambangan cukup menjanjikan.
Di beberapa negara, gaji yang diterima oleh operator alat berat, baik pemula maupun berpengalaman, terbilang tinggi dibandingkan rata-rata profesi lain.
Sementara di tanah air, gaji seorang operator alat berat berkisar antara Rp5.000.000 hingga Rp15.000.000, tergantung pada tingkat risiko dan pengalaman.
Standar kerja biasanya mencakup 40 jam per minggu, dengan waktu kerja 8 jam per hari.
Selain kompensasi yang menarik, profesi operator alat berat di sektor pertambangan menawarkan jenjang karier yang jelas dan menjanjikan.
Perjalanan karier dapat dimulai dari level operator junior, yang berfokus pada tugas-tugas operasional dasar di bawah bimbingan operator senior.
Dengan pengalaman dan penguasaan keahlian yang semakin matang, operator dapat naik jabatan menjadi operator senior.
Operator senior memiliki tanggung jawab yang lebih besar, seperti memimpin tim operator lain, memastikan efisiensi dan produktivitas operasi, serta berkontribusi dalam proses troubleshooting dan perbaikan alat berat yang lebih kompleks.
Puncak jenjang karier dapat diraih dengan menjadi pengawas lapangan atau pelatih operator.
BACA JUGA:Simpan Potensi Batu Bara, 2 Kecamatan di Musi Rawas Utara Ini Siap-Siap Diburu Pengusaha Tambang
Pengawas lapangan memiliki tugas untuk mengatur dan mengendalikan seluruh aktivitas operasional alat berat di area tambang.
Mereka bertanggung jawab memastikan keselamatan kerja, pencapaian target produksi, dan perawatan berkala seluruh armada alat berat.
Nah, jika Anda tertarik untuk menjadi operator alat berat, beberapa kriteria harus dipersiapkan sejak awal agar dianggap layak untuk menjabat posisi ini.