PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Program KB merupakan salah satu usaha pemerintah untuk menanggulangi masalah kependudukan.
Program ini merupakan bagian integral dari program pembangunan lainnya yang bertujuan ganda, yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serta mewujudkan keluarga kecil bahagia dan sejahtera.
Berkaitan dengan tujuan KB untuk meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak, KB merupakan salah satu pelayanan kesehatan preventif yang paling dasar dan utama bagi wanita.
Sain dan Nassin, 1981 menyebutkan bahwa sembilan puluh sembilan persen kesehatan wanita diseluruh dunia terjadi di Negara berkembang dan hamper setengah juta wanita meninggal setiap tahun akibat kehamilan.
BACA JUGA:Incar Nomor 1 Kampung KB Hal Ini Dipersiapkan Pemdes Pagarbatu Lahat, Intip Yuk
Pencegahan kematian merupakan alas an utama pelayanan KB, meskipun terdapat alasan lain yang valid dan tidak kalah pentingnya.
Meskipun sebagian wanita tidak meninggal akibat hal-hal yang berhubungan dengan kehamilan, setiap wanita tetap memerlukan pelayanan yang aman, efektif dan aksesibel untuk membebaskan mereka dari rasa takut akan kehamilan yang tidak diinginkan dan terjadinya gangguan fisik atau infeksi akibat aborsi yang tidak aman.
Sesuai dengan hal tersebut, hasil konprensi ICPD pada tahun 1994 menyepakati bahwa kehamilan seorang ibu dikehendaki, kehamilan harus terbebas dari rasa takut atau dengan kata lain seorang ibu bebas penyakit (perdarahan, kelainan-kelainan) dan kehamilan seorang ibu harus bebas dari ancaman PMS dan HIV/AIDS.
Ketersediaan pelayanan KB memungkinkan wanita mengatur jarak kehamilan sehingga mereka dapat memilih melahirkan pada saat mereka mampu, merawat dan membesarkan anak.
Pelayanan KB memungkinkan wanita untuk memulihkan kesehatannya pasca hamil dan melahirkan dan bertanggung jawab terhadap kehidupan reproduksi.
Penggunaan Kontrasepsi, Apa Pilihan yang Sesungguhnya Dimiliki Wanita?
Banyak wanita harus menentukan pilihan kontrasepsi yang sulit, tidak hanya karena terbatas jumlah metode yang tersedia, tetapi juga kesehatan individu dan seksualitas wanita atau biaya untuk memperoleh kontrasepsi.
Dalam memilih suatu metode wanita harus menimbang berbagai faktor termasuk status kesehatan, efek samping alat kontrasepsi yang dipakai, besarnya keluarga yang diinginkan, umur dan kerjasama dengan pasangan hidupnya.
BACA JUGA:Bupati Musi Rawas Lantik Dua Pejabat Eselon 2 Kadis Dinkes dan DPP-KB, Ini Pesan Bupati Musi Rawas