Nah, para tetangga bisa dikatakan nyaris seharian membantu persiapan terutama untuk hidangan.
Kembali ke ibatan tadi, para tamu yang datang membawa ayam pramuka biasanya memang kerabat yang lebih dekat hubungannya.
Mereka membawa ayam atau amplop pulangnya membawa ibatan. Biasanya yang datang hari bemasak ini tidak datang lagi keesokan harinya pas acara resmi.
BACA JUGA:Dari Qahwa Menjadi Kawe di Besemah, Inilah Perjalanan Istilah Kopi di Seluruh Dunia
Tetapi ada juga datang dua hari berturut-turut.
Pada acara resmi yang diundang juga karena tidak datang saat “aghi bemasak”.
Selain itu pada acara resmi para tamu juga lebih beragam. Selain keluarga dekat, para kenalan lama atau relasi kerja, atau para pejabat yang acapkali datang.
Nah, bedanya untuk yang datang pada saat hari jadi atau resmi, para undangan tidak diberi ibatan. Sedangkan para undangan ada yang memberi amplop meskipun tanpa ibatan.
BACA JUGA:Makanan Legendaris Ini Juga Kegemaran Masyarakat Besemah, Ini di Antaranya
Suasanya sama seperti undangan resmi baik pernikahan atau hajatan lainnya di tempat lain.
Jadi, kalau mau melihat tradisi ibatan ini sebaiknya tidak datang saat hari resminya, melainkan datang sehari sebelumnya.
Tidak ada salahnya datang dua hari berturut-turut, kalau ingin melihat tradisi hajatan dan persiapannya.
Menurut salah seorang sesepuh Besemah, Wak Satar setiap masyarakat yang menyelenggarakan acara pernikahan atau hajatan lainnya harus mengikuti tradisi tersebut.
BACA JUGA:Ikan Masak Ghuas, Masakan Legendaris Besemah yang Membangkitkan Kenangan Masa Lalu
Tradisi tersebut telah mendarah daging, meskipun dari segi ekonomi bagi masyarakat menengah ke bawah akan merasa diberatkan.
"Dana yang dikeluarkan untuk acara pernikahan sangat besar," ungkapnya.