PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Guna mempermudah layanan kepada masyarakat, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Lahat, membuka layanan administrasi kependudukan (Adminduk) melalui aplikasi WhatsApp (WA).
"Hanya saja, yang perlu diperhatikan adalah jaringan internet di setiap desa berbeda-beda kekuatan sinyalnya," kata Kepala Desa (Kades) Sirah Pulau, Kecamatan Kikim Selatan, Jayus Oktonianto, Kamis 25 April 2024.
Hal ini, sambung dia, masih menjadi momok harus dicarikan solusi terbaik, terlebih lagi, sering byarpet listrik menjadi kendala.
"Jaringan seluler sangat dipengaruhi oleh arus listrik, apalagi di kawasan Kikim Area ini kerap kali mati lampu, sehingga sangat menganggu aktifitas warga disini," ulasnya.
BACA JUGA:7 Aroma Parfum Tren 2024 dengan Wangi Berkesan, Apa Saja?
BACA JUGA:5 Aroma Parfum Isi Ulang Terfavorit Tahun 2024
Dirinya meminta, pemerintah desa (Pemdes) sangat menyambut baik sekali, artinya warga tidak perlu lagi jauh-jauh ke Disdukcapil, cukup mengisi data sesuai instruksi yang tertera pada aplikasi tersebut.
"Yang mana, mereka cukup mengisi saja data diperlukan. Apalagi harus berhadapan dengan calo, sekaligus menghemat waktu maupun ongkos," harap Jayus Oktonianto.
Senada, Camat Kikim Tengah, Nazaruddin SE MM menuturkan, pihaknya menyambut baik sekali, dengan langkah terobosan, inovasi dan kreasi dari pihak Disdukcapil untuk memberikan kemudahan sekaligus pelayanan prima.
"Terutama sekali, mengenai adminduk yang selama ini harus mendatangi ke Kota Lahat, sehingga secara tidak langsung menghabiskan waktu, tenaga serta ongkos," imbau dia.
BACA JUGA:5 Aroma Parfum Isi Ulang Paling Populer 2024
BACA JUGA:5 Aroma Parfum Isi Ulang Yang Disukai Wanita Tahun 2024
Adanya, masih kata dirinya, aplikasi WhatsApp dalam pelayanan adminduk tersebut, pastinya masyarakat tinggal mengakses dan mengisinya sesuai ketentuan yang berlaku.
"Inilah yang ditunggu-tunggu penduduk terutama sekali tingkat desa, hanya yang perlu menjadi catatan, tinggal sinyal handphone apakah bisa atau tidak," ulas dia.
Sebab, sambungnya, tidak semua desa memiliki jaringan internet yang bagus, malahan mereka harus mencari spot-spot tertentu baru mendapatkannya.