MGMP Sejarah Provinsi Sumsel Blak-Blakan Ungkap Posisi Kota Palembang dalam Pertempuran 5 Hari 5 Malam

Reporter: M Iqbal |

Editor: M Iqbal |

Minggu , 29 Dec 2024 - 22:43

Ketua Pelaksana Peringatan Pertempuran 5 Hari 5 Malam di Palembang, Vebri Al-Lintani (lima dari kiri, posisi duduk) bersama pengurus MGMP Sejarah Provinsi Sumsel dan peserta diskusi sejarah.--dokumentasi panitia

PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Hari kedua peringatan Pertempuran 5 Hari 5 Malam di Palembang dilanjutkan dengan diskusi sejarah yang digelar oleh Tim Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Sejarah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).

Forum diskusi sejarah berlangsung di ruang utama Gedung Kesenian Palembang, Ahad 29 Desember 2024.

Diskusi ini mengangkat tema yang sangat menarik yakni “Posisi Kota Tua Palembang dalam Perang 5 Hari 5 Malam."

Dalam kesempatan tersebut, Pengurus MGMP Sejarah Sumsel, Nur Mutmainah mengungkapkan bahwa pertempuran yang berlangsung dari 1 hingga 5 Januari 1947 ini memiliki peran besar dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Kota Palembang menurut dia adalah daerah yang sangat strategis, dengan sumber daya alam yang melimpah dan merupakan pusat kegiatan.

“Maka tidak mengherankan jika Belanda menjadikan Kota Palembang sebagai sasaran utama," jelas Nur Mutmainah.

Dia didampingi oleh pengurus MGMP Sejarah Sumsel lainnya dan dihadiri oleh kalangan guru, mahasiswa, aktivis, serta masyarakat umum.

Pasca proklamasi kemerdekaan Indonesia, masyarakat Palembang tidak ingin momentum sebelumnya terjadi lagi, dan warga melakukan perlawanan terhadap Belanda dengan sebutan pertempuran 5 hari 5 malam di Palembang.

Sedangkan tokoh yang terlibat Pertempuran 5 Hari 5 Malam di Palembang antara lain Kolonel Maludin Simbolon, Letnan Kolonel Bambang Utoyo, Mayor Rasyad Nawawi, dan Kapten Alamsyah.

“Pertempuran 5 hari 5 malam di Palembang adalah momen penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia,” tegas Nur Mutmainah.

mgmp sejarah provinsi sumsel blak-blakan ungkap posisi kota palembang dalam pertempuran 5 hari 5 malam                            palembang, koranpalpres.com - hari kedua peringatan pertempuran 5 hari 5 malam di palembang dilanjutkan dengan diskusi sejarah yang digelar oleh tim musyawarah guru mata pelajaran (mgmp) sejarah provinsi sumatera selatan (sumsel).
forum diskusi sejarah berlangsung di ruang utama gedung kesenian palembang, ahad 29 desember 2024. 
diskusi ini mengangkat tema yang sangat menarik yakni “posisi kota tua palembang dalam perang 5 hari 5 malam."
dalam kesempatan tersebut, pengurus mgmp sejarah sumsel, nur mutmainah mengungkapkan bahwa pertempuran yang berlangsung dari 1 hingga 5 januari 1947 ini memiliki peran besar dalam perjuangan kemerdekaan indonesia.
baca juga:serba serbi peringatan pertempuran 5 hari 5 malam, dari sepeda onthel mesin hingga radio kuno ikut dipamerkan
baca juga:63 foto singkap sisi lain pertempuran 5 hari 5 malam bikin tercengang pj walikota cheka virgowansyah
kota palembang menurut dia adalah daerah yang sangat strategis, dengan sumber daya alam yang melimpah dan merupakan pusat kegiatan. 
“maka tidak mengherankan jika belanda menjadikan kota palembang sebagai sasaran utama," jelas nur mutmainah. 
dia didampingi oleh pengurus mgmp sejarah sumsel lainnya dan dihadiri oleh kalangan guru, mahasiswa, aktivis, serta masyarakat umum.
pasca proklamasi kemerdekaan indonesia, masyarakat palembang tidak ingin momentum sebelumnya terjadi lagi, dan warga melakukan perlawanan terhadap belanda dengan sebutan pertempuran 5 hari 5 malam di palembang.
baca juga:peringatan pertempuran 5 hari 5 malam di palembang dimulai, catat ini rangkaian acaranya kata sultan palembang
baca juga:gen z wajib tau! ini ajakan sultan palembang pada road show peringatan pertempuran 5 hari 5 malam
sedangkan tokoh yang terlibat pertempuran 5 hari 5 malam di palembang antara lain kolonel maludin simbolon, letnan kolonel bambang utoyo, mayor rasyad nawawi, dan kapten alamsyah.
“pertempuran 5 hari 5 malam di palembang adalah momen penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan indonesia,” tegas nur mutmainah. 
“sebagai bagian dari perang yang lebih besar, pertempuran ini menunjukkan keteguhan dan semangat juang rakyat indonesia dalam menghadapi penjajah,” tukasnya.
sementara, ketua pelaksana pertempuran 5 hari 5 malam di palembang, vebri al-lintani mengajak warga palembang dan siapapun yang ingin mengisi masa liburan akhir tahun ini untuk menyaksikan rangkaian acara peringatan pertempuran 5 hari 5 malam termasuk diskusi sejarah.
baca juga:diminta buka peringatan pertempuran 5 hari 5 malam, pj walikota palembang mengaku sedih, kenapa ya?
baca juga:pj walikota palembang minta sosok patriot ini dimunculkan pada atraksi drone malam tahun baru, coba tebak!
dalam kegiatan yang sudah memasuki tahun keempat ini sebut vebri, lebih dari 50 komunitas penggiat sejarah, kesenian dan kebudayaan yang aktif melibatkan diri. 
dan tak kalah menarik adalah biaya kegiatan ini berasal dari swadaya dan swadana himpunan komunitas yang terlibat, di samping ada pendanaan dari para donatur. 
vebri berharap kedepan kegiatan ini bisa semakin besar dengan melibatkan masyarakat, tni, dan pemerintah daerah dan kegiatan ini tidak kalahnya dengan daerah-daerah lain.