Tradisi ini menunjukkan kedalaman makna dan kekuatan spiritual yang terkandung dalam guritan, mengaitkan antara sastra lisan dengan upacara keagamaan serta peristiwa-peristiwa penting dalam kehidupan masyarakat Besemah.
BACA JUGA:Asal Usul Kabupaten Empat Lawang, Konon 4 Pendekar Ini Jadi Saksi Bisu Sejarah, Begini Awal Mulanya
BACA JUGA:Mau Tau, Asal Usul Nama Kabupaten Lahat Provinsi Sumsel, Rupanya Terbentuk Oleh Hal Ini Lho
Selain itu, keunikan budaya yang tercermin dalam Guritan Besemah juga menjadi fokus dalam pembahasan ini.
Disebutkan bahwa guritan ini tidak hanya menjadi sarana hiburan atau pemujaan seni semata, tetapi juga merupakan bagian penting dari identitas dan kehidupan masyarakat Besemah.
Melalui guritan, nilai-nilai budaya seperti kebersamaan, kejujuran, dan keberanian turut diwariskan dari generasi ke generasi.
Dengan demikian, Guritan Besemah tidak hanya merupakan bagian dari sejarah dan budaya masyarakat Besemah, tetapi juga sebuah karya seni yang memikat dengan kekayaan bahasa dan keunikan budayanya.
BACA JUGA:Asal Usul Klakson Telolet di RI, ‘Menggurita’ ke Perusahaan Otobus, Siapa Pioner?
BACA JUGA:Asal Usul Penamaan Ramadan dan Artinya, Ramadan 2024 Harus Maksimal Ibadahnya
Sebagai bagian dari upaya pelestarian warisan budaya, Guritan Besemah menjadi salah satu warisan yang patut dijaga dan dilestarikan agar tetap hidup dan berkembang di tengah masyarakat Sumatera Selatan.
Semoga informasi ini bermanfaat.