Terdapat juga suku, Bali 14.657 jiwa (1,27%), Sasak 6.111 jiwa (0,53%), asal Nusa Tenggara Timur 5.106 jiwa (0,44%) dan suku lainnya 0,71%.
BACA JUGA:Suku-suku di Provinsi Bali: Ada Bali Aga, Bali Majapahit, Nyama Selam, dan Loloan
Ada suku lainnya asli Sulawesi Barat yang bahkan sudah ada jauh sebelum zaman modern.
Mereka juga punya bahasa sendiri yang cukup jauh berbeda dengan Bahasa Mandar.
Meskipun tak menghilang ditelan zaman, namun arus modernitas membuat mereka tak terlalu menonjol.
Berikut keenam suku yang mendiami Sulbar selain Mandar, sejak zaman dahulu tersebut.
BACA JUGA:Suku-suku di Provinsi Nusa Tenggara Barat: Ada Sasambo dan Kelompok Suku Lainnya
Suku Dakka
Orang Suku Dakka banyak tinggal di Kecamatan Tapango, Wonomulyo, dan Matakali, Kabupaten Polewali Mandar.
Mereka dikenal sebagai kerajaan kecil yang areanya ada di antara Pitu Ulunna Salu (PUS – bagian hulu) dan Pitu Baqbana Binanga (PBB – bagian hilir).
Dulu Dakka membentuk Palili Arrua atau delapan kerajaan kecil. Palili itu terbagi dua, ada yang berada di gunung, ada juga yang di dekat pantai.
Bahasa orang Dakka cenderung berbeda dengan bahasa Mandar. Populasi pengguna bahasa Dakka hanya sekitar 1500 orang dan secara leksikal memiliki kemiripan 72-77 persen dengan bahasa orang Pannei.
Orang Dakka melakukan asimilasi lewat pernikahan dengan suku lain seperti Toraja, Mandar, Jawa, dan lainnya. Asimilasi ini pula yang membuat keberadaan suku Dakka meredup, kalah menonjol dari suku lainnya.
BACA JUGA:Suku-suku di Provinsi Nusa Tenggara Timur: Tercatat Lebih dari 45 Suku yang Tinggal di Provinsi Ini
Suku Pattae
Suku Pattae tinggal di Polewali Mandar, tepatnya di Kecamatan Matakali hingga perbatasan Kabupaten Pinrang.