Penunjukkan Fortass Sumsel dan Pandawa Sriwijaya menurut Yulie, lantaran pihaknya sudah melihat rekam jejak kedua lembaga ini.
BACA JUGA:Bangga, Anggota Kodim Lahat di Ganjar Reward ke Tingkat Nasional, Untuk Kategori Ini Lho
“Terutama para personilnya, masing-masing sudah punya pengalaman di bidangnya,” tegasnya.
Yulie merinci, pihaknya sudah melakukan proses seleksi naskah dan sutradara yang menggarap film ini sejak tahun lalu.
Selama kurang lebih 1,5 tahun timpal Yulie, pihaknya melakukan riset, dialog dengan sejumlah tokoh bersama penulis dan sutradara untuk menggali data berkaitan rencana penggarapan naskah dan film ini.
Pilihan PT ERC Media Mandiri pada Yosep Suterisno sebagai sutradara film ini kata Yulie, didasarkan pada sejumlah catatan berkesenian Yosep.
BACA JUGA:Inilah 10 Merek Jam Tangan Jepang, Canggih dan Berkualitas , Harganya Terjangkau
BACA JUGA:5 Parfum Pria Murah dengan Harga di Bawah Rp80 Ribuan, Wanginya Enak, No 4 Cuma Rp13 Ribuan!
Antara lain Yosep pernah menjadi Sutradara “Putri Kembang Dadar” bersama Aktor Palembang Erwin Janim, lalu Sutradara Naskah “Tan Bun’an dan Siti Fatimah” dalam “Festival 10.000 lampion” 2 kali berturut-turut.
“Termasuk sebagai Sutradara Opening Festival Sriwijaya tahun 2023 yang bertema Sriwijaya Tangguh,” tandasnya.
Sementara itu, Sutradara Yosep Suterisno menjelaskan, film “Mutiara Serepat Serasan” ini sengaja mengedepankan konten yang berbasis lokal Sumsel bergenre modern.
Melalui basis lokalitas sambung Yosep, akan ada 2 keuntungan yang diperoleh.
BACA JUGA:5 Merek Jam Tangan Jepang yang Terjamin Kualitasnya, Bikin Tampilan Berkelas!
Pertama jelas dia, film ini dapat menjadi ruang bagi penonton untuk lebih banyak mengetahui potensi dan sejarah Sumsel, yang mungkin selama ini tidak diketahui banyak orang, terutama generasi muda atau Gen-Z.