“Kami kumpul di rumah tetangga yang kebetulan dua lantai, kami tidak bisa kemana mana, daerah Gotong royong Baturaja sudah seperti lautan jadi kami hanya menunggu tim SAR mengantarkan makanan dan minuman,” jelasnya.
Piska juga mengaku kalau dirinya dan tetangga sudah tidak lagi memikirkan barang barang dan perabotan di rumah yang terendam air.
Bagi Piska, sudah bisa selamat dari musibah banjir bandang ini saja dirinya sudah sangat bersyukur kepada Allah.
“Kami sudah tidak mikirian barang-barang dan harta lagi, yang penting kami selamat dan anak-anak tidak kelaparan,” ucapnya lirih.
Dia menuturkan, banjir tahun ini sangatlah parah dan terbesar sepanjang sejarah di Baturaja OKU.
Selama ini memang banjir bila musim penghujan tapi hanya tempat-tempat tertentu yang memang daerahnya rendah. *