Sehingga ke depan sambung Oslita, Tim Kominfo Bengkulu bakal melakukan penjajakan dan pengkajian lebih lanjut berkenaan pengelolaan internet desa di Sumsel ini.
BACA JUGA:Parfum Pria Terbaik Tahun 2024, Goldman King yang Miliki Segar Sepanjang Hari dan Tahan Lama
"Jadi ada beberapa yang akan kita adopsi, sementara itu memang kita juga baru melaksanakan internet desa pada tahun kemarin di Bengkulu," terangnya.
Alih-alih untuk persoalan blankspot, Oslita mengklaim di Bengkulu tidak terlalu banyak lagi wilayah yang mengalami blankspot.
Hanya saja timpalnya, yang masih menjadi kendala adalah low sinyal.
"Alhamdulillah saat ini wilayah yang masih suka blankspot hanya tersisa sekitar 20-30 desa saja," cetusnya.
BACA JUGA:5 Rekomendasi Jam Tangan Jepang, Merek Alba Pria Terbaik, Harga Mulai Rp500 Ribuan
Sejauh ini untuk memecahkan kendala, Dinas Kominfo Bengkulu tengah melakukan penjajakan dengan Icon Plus milik PT PLN.
"Jadi kelebihan Icon Plus salah satunya di mana ada tiang listrik maka bisa dipasang jaringan internet dan itu tengah kita lakukan penjajakan," timpalnya.
Terpisah, Kepala Dinas Kominfo Sumsel Rika Efianti melalui Kabid Pengelolaan Informasi Publik Dinas Kominfo Sumsel Amrullah, terkait pengelolaan media luar ruangan menjelaskan jika Kominfo Sumsel mulai terbentuk tahun 2016 yang lalu.
Sedangkan pengelolaan internet desa, mulai tahun 2019 disebanyak 37 desa.
BACA JUGA:Kembalikan Formulir ke 7 Parpol, Bukti Keseriusan Bursah Zarnubi Maju Pilkada Lahat 2024
BACA JUGA:Kodim Bangka Selatan Sambut Dandim Baru Dengan Tradisi Satuan
"Anggaran waktu itu langsung dari Dinas Kominfo. Selanjutnya berkembang 57 desa. Dan tahun 2022 sebanyak 105 desa," jelasnya.