Selanjutnya dari tahun 2022, pengelolaan internet desa masuk bangub.
"Pengajuan dari daerah kabupaten masing-masing, pada tahun 2023, masih ada kabupaten yang minta bantuan, antara lain Muara Enim, tersebar di 3 kecamatan untuk 5 desa,” tutur Amrullah didampingi Kabid Aspirasi Publik, Rosalinda.
Ketika itu imbuh Amrullah, bentuk internet desa hanya stimulant dan saat ini mereka anggarkan untuk internet desa masing-masing.
BACA JUGA:Ini 3 Perusahaan Kecantikan yang Membuat Skincare, Parfum dan Perawatan Tubuh Terdepan
BACA JUGA:Mengenal 3 Jam Tangan Kayu Asli Indonesia yang Dikenal Dunia
Nah kemudian di tahun 2024, tidak ada lagi pengajuan internet desa melainkan pengajuan masalah insfrastruktur.
"Dinas Kominfo Sumsel sendiri dalam pelaksanaan di kabupaten/kota mengarahkan agar desa dapat bekerjasama dengan Icon Plus," terangnya.
Sementara itu, seputar pengelolaan baleho ataupun banner tidak disewakan sama sekali. Termasuk juga untuk anggaran pengelolaan informasi publik.
Di mana usai pandemik covid-19, dana publik dari Rp 7,5 miliar menjadi 2,8 miliar.
BACA JUGA:7 Lulur Herbal Pencerah Kulit Tercepat, Rempah Alami yang Bikin Kinclong Tanpa Efek Samping
"Berkurang sampai 60 persen. Tetapi tidak menyurutkan kerja kita untuk pelayanan," pungkasnya.