KALSEL - Pasar Terapung Lok Baintan, atau dikenal juga sebagai Pasar Terapung Sungai Martapura, adalah salah satu destinasi unik di Banjar, Indonesia.
Pasar tradisional ini menawarkan pengunjungnya pengalaman budaya yang unik dengan mempertahankan tradisi pasar terapung yang telah ada sejak zaman Kesultanan Banjar.
Dibawah ini palembangekspres akan membahas sejarah, lokasi, dan keunikan dari Pasar Terapung Lok Baintan.
Pasar Terapung Lok Baintan memiliki akar sejarah yang panjang, berasal dari zaman Kesultanan Banjar.
Pada masa itu, pasar terapung adalah tempat utama untuk berdagang dan berinteraksi antara pedagang dari berbagai wilayah sungai di sekitarnya.
BACA JUGA: Festival Gemilang Sriwijaya dari Bukit Siguntang: Mengembalikan Marwah dari Pilar Kerajaan Malaka
Para pedagang dari anak-anak Sungai Martapura seperti Sungai Lenge, Sungai Bakung, Sungai Paku Alam, dan Sungai Lok Baintan akan berkumpul di sini untuk memasarkan hasil kebun mereka.
Pasar Terapung Lok Baintan terletak di sepanjang aliran Sungai Martapura, memberikan pengunjung pemandangan yang menakjubkan sepanjang perjalanan.
Anda dapat mencapai pasar ini dari pusat kota dengan dua cara yang berbeda. Pertama, menggunakan kelotok, perahu tradisional Banjar, yang akan membawa Anda melintasi sungai dan memakan waktu sekitar 30 menit.
Alternatif kedua adalah menggunakan kendaraan darat seperti mobil, yang memerlukan waktu sekitar satu jam karena medan perjalanan yang berat dan berkelok-kelok.
BACA JUGA:10 Makam Puyang Di Desa Burai Nyaris Hilang, Nomor 3 Masih Sering Diziarahi?
Baik perjalanan di sungai maupun darat, keduanya menawarkan pengalaman yang unik.
Pasar ini beroperasi dari pukul 06.00 pagi hingga pukul 09.30 WITA, sehingga sebaiknya Anda datang pagi-pagi agar tidak ketinggalan pengalaman uniknya.
Salah satu hal yang menarik dari pasar ini adalah dominasi pedagang perempuan.
Mereka menjual berbagai produk, seperti sayur-mayur segar, buah-buahan, kue-kue tradisional, dan masih menerapkan sistem barter sebagai metode transaksi utama.