Masih Relevan Kah Teori Kultivasi Media Massa Sekarang?

Jumat 07 Jun 2024 - 17:18 WIB
Reporter : Trisno Rusli
Editor : Trisno Rusli

Cultivation Theory dapat diterapkan untuk memahami bagaimana perubahan dalam model bisnis media, terutama dalam era digital, memengaruhi konten yang diproduksi dan disajikan.

BACA JUGA:Wali Siswa Resah Tidak Bisa Pilih Jalur Zonasi PPDB SMPN Palembang, Begini Ceritanya!

BACA JUGA:Hari Pertama Pendaftaran PPDB SMPN Palembang Jalur Zonasi, Begini Cara Daftar

Contoh, dalam ekonomi media yang didorong oleh iklan digital, ada kecenderungan untuk memproduksi konten yang dapat menarik perhatian dan retensi pengguna untuk meningkatkan pendapatan iklan.

Penerapan Cultivation Theory dalam konteks ekonomi media juga melibatkan analisis tentang bagaimana persepsi konsumen terhadap merek dan produk tertentu dapat terbentuk melalui paparan media.

Iklan dan konten yang konsisten dengan pesan tertentu dapat secara kumulatif membentuk persepsi masyarakat terhadap merek dan produk, memainkan peran dalam pengambilan keputusan konsumen.

Cultivation Theory dalam perubahan politik, membawa kita ke pemahaman tentang bagaimana media membentuk persepsi dan sikap politik masyarakat.

BACA JUGA:CEK DAYA TAMPUNG SEKOLAH! PPDB SMPN Palembang Jalur Zonasi Dibuka Besok, 7 Juni 2024

BACA JUGA:Jelang Pengumuman PPDB SMA Sumsel, Ombudsman Ingatkan Ini Kepada Sekolah dan Dinas Pendidikan!

Dalam era dimana berita dapat dengan cepat menjadi viral dan pandangan politik dapat diperkuat melalui media sosial, Cultivation Theory memberikan wawasan tentang bagaimana paparan terus-menerus terhadap konten politik dapat membentuk pandangan yang konsisten (Suryawati, 2022).

Dengan penekanan pada paparan berulang terhadap tema tertentu, terutama melalui platform media sosial, masyarakat dapat mengadopsi pandangan yang sejalan dengan naratif yang disajikan.

Cultivation Theory juga dapat terlihat dalam memahami dinamika kepemilikan media dan bagaimana hal itu memengaruhi konten yang diproduksi dan disajikan kepada masyarakat.

Dalam konteks kepemilikan media yang terkonsentrasi, seperti dominasi oleh beberapa perusahaan besar, Cultivation Theory dapat membantu menjelaskan bagaimana pandangan dan nilai tertentu dapat mendominasi lanskap informasi.

BACA JUGA:4 Jalur PPDB SMP di Palembang, Satu Diantaranya Sudah Dibuka, Cek Kuotanya di Sini!

BACA JUGA:Ombudsman Sumsel Buka Suara Dugaan ‘Tekanan’ Koordinator PPDB SMA: Ado Pihak Masih Cak Lamo!

Pertanyaan etis tentang pluralisme media, keragaman pandangan, dan representasi masyarakat muncul dalam konteks afiliasi kepemilikan media.

Kategori :