Hujan Protes Ratusan Artefak Sumsel Dipindahkan ke Cibinong, Ini Tanggapan Mantan Ketua BALAR

Sabtu 08 Jun 2024 - 22:21 WIB
Reporter : M Iqbal
Editor : M Iqbal

Masih menurut informasi yang diterimanya, Chandra menuturkan bahwa diduga pemindahan ratusan artefak dan barang arkeologi Sumsel tersebut dimaksudkan untuk mempermudah penelitian.

“Ini merupakan upaya BRIN pusat untuk mengintegrasikan seluruh temuan di 1 lokasi, sehingga akan memudahkan para peneliti dari seluruh penjuru negeri untuk melakukan penelitian,” sebut Chandra menyitir info dari seorang rekannya di BRIN.

Sama seperti pernyataan Kepala Disbudpar Sumsel Aufa Syahrizal, Chandra juga sangat menyayangkan tidak adanya koordinasi pihak BRIN terkait pemindahan artefak dan barang arkeologi Sumsel ke Cibinong tersebut.

BACA JUGA:Museum Negeri Sumsel Terima Cetakan Perdana Buku Silsilah Pangeran Poento, Sebuah Penelusuran Generasi Kelima

BACA JUGA:Gandeng 7 Pakar, Museum Negeri Sumsel Sempurnakan Kajian Koleksi 2024 Ketiga Tentang Megalitik

“Padahal Ketua Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VI Sumsel Kristanto Januardi sering ke museum kita melihat sendiri hibah dari masyarakat dalam jumlah sangat banyak, tidak sedikit pula rekan kita dari BRIN yang jadi narasumber, dan terakhir kita pernah bersurat ke BALAR minta hibah koleksi temuan namun tidak ditanggapi,” tandas Chandra.

Tak hanya dari jajaran Pemprov Sumsel yakni Disbudpar Sumsel dan Kepala Museum Negeri Sumsel, protes keras juga dari Aliansi Masyarakat Peduli Cagar Budaya (AMPCB).

Ketua AMPCB Vebri Al-Lintani mengaku mendapatkan informasi pemindahan artefak dan barang arkeologi Sumsel tersebut melalui group WhatsApp.

"Kami (AMPCB) ingin tahu kenapa dipindahkan padahal benda-benda itu aset Sumsel,” protes Vebri ditemui saat mendatangi Kantor BRIN Sumsel, Jumat malam, 7 Juni 2024.

BACA JUGA:Hadiri Seminar Hibah Masyarakat kepada Museum Negeri Sumsel, BEM UKB Palembang Dibuat Terkesima

BACA JUGA:Bikin Turis Mancanegara Terpana, Ini Sejarah Kain Batik Milik Istri AK Gani di Museum Negeri Sumsel

Menurut dia, sejatinya artefak dan barang arkeologi yang ditemukan masa kemerdekaan harus tetap berada di Sumsel, bukan malah dipindah ke tempat lain.

“Saya kira cukuplah barang-barang arkeologi dari Sumsel ini sudah dipindahkan ke Belanda, Jakarta atau di mana-mana tempat di luar Sumsel,” cetus dia.

Vebri juga mengaku sempat menanyakan perihal tersebut kepada Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan wilayah VI Sumsel Kristanto Januardi.

“Kepada kami, Pak Kristanto bilang kalau barang arkeologi Sumsel akan diselamatkan karena di kantor BRIN Sumsel tidak memadai menyimpan barang arkeologi tersebut sehingga dipindahkan ke pusat,” cetus Vebri menirukan perkataan Kristanto Januardi, Ketua Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VI Sumsel.

BACA JUGA:Kinerjanya Dikritik AMPCB, Ini Reaksi Ketua TACB Kota Palembang

Kategori :