OGAN ILIR, KORANPALPRES.COM- Puluhan warga Desa Burai, Kecamatan Tanjung Baru, Kabupaten Ogan Ilir mendatangi lahan seorang warga untuk relokasi bangunan aset Desa diatas lahan warga tersebut.
Niat warga untuk merelokasi aset Desa ini mendapat halangan dari pemilik lahan. Sehingga hal ini memancing emosi warga dan sempat bersitegang dan nyaris ricuh.
Pemilik lahan menilai pembangunan aset Desa tersebut tanpa seizin pihaknya. Selain itu, pemilik lahan tidak menyoalkan pemindahan aset Desa, asal ada surat resmi dari pihak perusahaan yang membangunnya.
Menurut pemilik lahan Jamila, bahwa bangunan aset desa dibangun di atas lahan miliknya pada tahun 2019 lalu dan tanpa izin pihaknya.
BACA JUGA:Sidokkes Polres Ogan Ilir Cek Kesehatan Penyandang Disabilitas
BACA JUGA:Jumat Berkah, Disabilitas Dapat Bantuan Ini Dari Polres Ogan Ilir
Saat bangunan hendak direlokasi, Jamila menegaskan tak keberatan asal diketahui dan ada surat resmi dari pihak perusahaan yang memberikan bantuan CSR.
"Karena waktu pembangunan aset desa tanpa seizin kami selaku pemilik lahan. Dan kami mempertanyakan mana surat serah terima aset desa ini," ungkapnya.
Ditegaskannya, bahwa pihaknya tidak mau ada permasalahan kedepannya akibat relokasi aset desa yang menurutnya dibangun tanpa persetujuan pemilik lahan.
"Kami ingin kalau mau relokasi, harus resmi diketahui pihak perusahaan. Dan kami juga merasa warga tidak perlu datang beramai-ramai seperti mau demo, cukup bicara pada kami," tukasnya.
BACA JUGA:Pemkab Ogan Ilir Kurban 17 Sapi, Bupati Panca Salat Ied di Masjid Agung An-Nur
BACA JUGA:Kuasa Hukum Ini Datangi Inspektorat Ogan Ilir, Laporkan Camat Muara Kuang!
Sementara Kepala Desa Burai, Erik Asrillah menerangkan, bahwa warga ingin merelokasi bangunan berupa sebuah rumah dan beberapa unit gazebo.
"Bangunan yang akan direlokasi itu adalah rumah data (arsip red) yang merupakan bantuan CSR dari perusahaan di Sumsel," paparnya.
"Kami ingin lokasinya dipindahkan ke dekat pusat pemukiman warga agar lebih mudah dijangkau," sambung Erik saat ditemui di Desa Burai, Sabtu 15 Juni 2024.