Mulai dari pengembangan pendidikan vokasi di desa-desa perbatasan Indonesia-Malaysia, peluncuran program Digitalisasi Layanan atau Dilan untuk berbagai lembaga pendidikan, pemerintah daerah, serta pemerintah desa di Ketapang dan Kalimantan Barat.
Dalam kesempatannya berbicara, Endang mengemukakan, digitalisasi persuratan dan layanan dikembangkan Politeknik Negeri Ketapang setelah menjadi mitra SEVIMA di tahun 2018, serta menjadi kebanggaan kampus dan masyarakat Ketapang.
“Sebagai Advisor, kebanggaan dan semangat untuk digitalisasi pendidikan berkualitas akan terus kami tularkan ke seluruh Indonesia,” ujar Endang penuh semangat.
BACA JUGA:Alumni Kampus di Indonesia Ini Mudah Cari Kerja, Kampusmu Ada?
Dengan pengalaman tersebut, Endang sebagai Advisor diharapkan dapat memperkuat komitmen SEVIMA untruk terus menghadirkan pendidikan berkualitas di daerah terpencil di Indonesia.
Saat ini tak kurang 4 kampus mitra SEVIMA yang berada di perbatasan Indonesia, antara lain:
1) Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Nahdlatul Ulama (STISNU) di Aceh Besar, ujung barat Indonesia,
2) Politeknik Negeri Nusa Utara yang berlokasi di Sangihe, Maluku Utara, ujung utara Indonesia,
BACA JUGA:TOP 10 Kampus Terbaik di Indonesia Versi Kemendikbud, Incaranmu Ada Ga!
3) Sekolah Tinggi Katolik Santo Yakobus Merauke di Papua, ujung timur Indonesia,
4) Universitas Nusa Cendana, perguruan tinggi negeri di Kupang, Nusa Tenggara Timur, ujung selatan Indonesia.
Kembali Sugianto Halim menyampaikan pernyataan bahwa kolaborasi ini menjadi bentuk komitmen SEVIMA untuk terus menjangkau kampus-kampus di pelosok Indonesia.
“Bersama Pak Endang dan para advisor, SEVIMA akan terus berusaha menghadirkan integrasi teknologi, aksesibilitas, serta memastikan semua warga negara Indonesia berhak atas pendidikan berkualitas di manapun mereka tinggal," pungkasnya.