PALEMBANG, KORANPALPRESCOM - Kota Palembang menjadi sorotan dengan pembukaan flyover baru yang mengesankan, meskipun tidak menduduki peringkat termahal.
Flyover Sekip Ujung dengan biaya pembangunan mencapai Rp168 miliar secara resmi dapat digunakan masyarakat sejak 7 Juni 2024, menandai komitmen kuat pemerintah daerah dalam meningkatkan infrastruktur di Sumatera Selatan.
Namun, perhatian juga tertuju pada flyover lain yang lebih menghabiskan dana lebih mahal dari flyover Sekip Ujung, yaitu flyover Keramasan.
Bagaimana tidak, dibangun dengan biaya mencapai Rp236 miliar, flyover ini terletak strategis di Simpang Keramasan, yang merupakan persimpangan vital antara Jalan Mayjend.
Yusuf Singadekane menuju Jalan Lingkar Selatan (Jakabaring / Tol Palindra), serta arah sebaliknya.
Selain itu, flyover ini juga menghubungkan Jalan Ki Merogan menuju Jalan Srijaya Raya dan sebaliknya.
Dengan posisi yang strategis ini, flyover Keramasan menjadi kunci dalam mengurai kemacetan di titik persimpangan utama tersebut, serta meningkatkan efisiensi dalam mobilitas kendaraan di Kota Palembang.
Proyek ini, yang dikerjakan oleh PT. Wijaya Karya dalam kontrak tahun jamak dari 2016 hingga 2018, meliputi jalan sepanjang 650 meter dan lebar 18 meter yang menjadi bagian vital dari infrastruktur transportasi kota.
BACA JUGA:5 Flyover di Kota Palembang, Nomor 3 Masih Anyar dan Terpanjang di Palembang
BACA JUGA:Mulai Beroperasi! Flyover Sekip Ujung Palembang Hari Ini Dibuka Bakal Diresmikan Presiden Jokowi
Flyover Keramasan menunjukkan kemegahan dalam desain dan kehandalan infrastruktur, serta menjadi bagian integral dari upaya memperbaiki arus lalu lintas di Palembang.
Seperti disebutkan sebelumnya, Pembangunan Flyover Sekip Ujung yang menghubungkan Jalan R Soekamto dan Basuki Rahmat ini antara lain untuk mengurangi kemacetan, mempercepat lalu lintas di Palembang dan mengurangi kecelakaan.
Masyarakat Sumatera Selatan, khususnya kota Palembang, sudah sepatutnya mensyukuri atas pembangunan Flyover Sekip Ujung yang terselesaikan sesuai waktunya.