"Saat ini, saya masih terus berkomunikasi dengan partai-partai besar, tetapi belum bisa menentukan ke mana saya akan berlabuh karena masih menunggu kepastian tertulis," tegasnya.
Pria 54 tahun itu menuturkan, awalnya ia sempat ragu untuk mencalonkan diri dalam Pilkada Palembang.
Ditambah lagi, ia bukanlah kader partai politik.
Dan tidak juga memiliki sumber daya yang banyak.
"Saya bukan berasal dari keluarga yang kaya atau memiliki semua yang dibutuhkan untuk maju. Modal saya hanya niat tulus untuk membangun Palembang. Oleh karena itu, saya siap mengakhiri jabatan saya dan maju sebagai calon Walikota Palembang," tuturnya.
Kendati demikian, Ratu Dewa menyebutkan bahwa selama menjabat sebagai Pj Walikota, ia merasakan keluh kesah dan kesulitan masyarakat, yang menjadi salah satu dorongan kuat baginya untuk maju dalam Pilkada Palembang.
"Salah satu tujuan saya mencalonkan diri dalam Pilkada Palembang adalah untuk berjuang sekuat tenaga demi menciptakan masyarakat yang sehat, sejahtera, cerdas, dan berakhlak," tukasnya.
Ratu Dewa akan mengajukan pensiun dini untuk mengikuti kontestasi Pilkada yang direncanakan akan berlangsung pada 27 November 2024 mendatang.
"Saya akan mengajukan surat pensiun dini sebagai sekda. Sembari berproses, saya kembali ke posisi awal dulu sampai penetapan (Calon Wali Kota)," kata Dewa.
Rasyid Rajasa sebelumnya sempat diisukan akan mendampingi Ratu Dewa dalam Pilwako Palembang.
Namun, Dewa belum memastikan siapa pendamping dirinya nanti.
"Saya kira tidak hanya dua nama (Calon Wakil). Survei (Rasyid Rajasa) silahkan saja, tapi banyak hal yang dipertimbangkan, bagaimana chemistry, program prioritas soal pendidikan dan kesehatan termasuk infrastruktur," tutupnya.