“Muhammadiyah sebaiknya bikin bank sendiri dech, saya mau jadi nasabahnya,” komentar @Tizarr.
“Gw akan sangat mendukung. semoga marginnya lebih bersahabat dari yg ada sekarang,” tulis @nounouback.
Sampai kini kisruh karena penunjukkan komisaris di Bank Syariah Indonesia yang dinilai kurang tepat masih cukup ramai diperbincangkan.
Penunjukan Komisaris Independen BSI dikatakan tidak punya pengalaman atau rekam jejak di dunia perbankan syariah dinilai tidak tepat.
BACA JUGA:Iduladha Muhammadiyah dan Arab Saudi Tahun Ini Berbeda, Ini Penjelasannya!
Sedangkan Abdul Mu’ti yang dicalonkan PP Muhammadiyah meskipun pernah menjadi komisaris di bank syariah tidak terpilih.
Dikabarkan selain menarik dananya dari BSI senilai Rp15 triliun, Muhammadiyah juga ternyata tidak lagi menggunakan rekening bank tersebut untuk penyaluran gaji karyawan.
Hal ini ternyata memantik respons luar biasa dari sejumlah pihak, salah satunya pengamat politik Rocky Gerung.
Menurut Rocky penarikan dana hingga penghentikan penggunaan rekening BSI oleh Muhammadiyah tersebut menjadi bentuk hukuman untuk Bank Syariah milik BUMN itu.
BACA JUGA:Muhammadiyah dan NU Harus Siap Hadapi Perubahan Peradaban
Langkah pihak Muhammadiyah itu, imbuh Rocky bisa dijadikan sebagai pedoman untuk seluruh pihak.
Sudah lazim dipahami, Muhammadiyah adalah ormas yang sangat konsisten dalam hal pengelolaan keuangan.
Apalagi Muhammadiyah tidak ingin dana miliknya disalahgunakan untuk kepentingan yang bersifat merusak lingkungan.
Hal itu disebut Rocky dalam kanal YouTube-nya Rabu, 19 Juni 2024.
BACA JUGA:STKIP Muhammadiyah OKU Timur Segera Bertransformasi Menjadi Universitas, Segera Diumumkan Bulan Ini
"Muhammadiyah punyak hak, 'gua taruh di tempat lu tapi jangan dipake buat ngerusak lingkungan ya', apalagi Muhammadiyah udah memberi sinyal bisnis yang merusak lingkungan yang disodorkan Jokowi melalui Bahlil," ujar dia dalam kanal itu.