PURWOREJO, KORANPALPRES.COM – Pemerintah melalui Kementerian PUPR hingga kini terus mengebut mega proyek bendungan tertinggi di Asia Tenggara.
Bendungan Bener ini mampu menampung volume air hingga 90,39 juta meter kubik ini ditargetkan akan tahun 2024 dengan nilai proyek hampir Rp4 triliun atau sekitar Rp3,9 triliun.
Bendungan tertinggi di Asia Tenggara ini akan mencakup 7 desa Kabupaten Purworejo dan Wonosobo Jawa Tengah.
Pembangunan bendungan ini memanfaatkan wilayah perbukitan dengan luas genangan mencapai 313 hektare.
BACA JUGA:Fakta Sejarah Jembatan Ampera, Proyek Rampasan Perang Senilai Rp30.000
Mega proyek ini digadang-gadang akan menjadi bendungan tertinggi di Indonesia bahkan se Asia Tenggara karena memiliki ketinggian sekitar 250 hingga 400 meter di atas permukaan air laut.
Sementara kedalaman bendungan mencapai 169 meter dan panjangan timbunan 543 meter serta lebar bawah 290 meter.
Struktur bendungan berfungsi untuk menampung air dari Sungai Bokowonto dengan luas genangan mencapai 313 hektar.
Sehingga bendungan tertinggi di Asia Tenggara ini nantinya akan mampu menampung volume air hingga 90,39 juta meter kubik.
Bendungan ini rencananya akan menggenangi sebagian wilayah Kecamatan Bener Kabupaten Purworejo dan sebagian wilayah Kabupaten Wonosobo.
Mega proyek ini diproyeksikan membu mengairi lahan pertanian seluas 15.000 hektar serta mengurangi debit banjir sebesar 210 meter kubik per detik.
Selain itu bendungan ini juga memiliki fungsi di anaranya sebagai penyedia air baku untuk keperluan rumah tangga kota dan industry.