Indikator pertama jelas dia yakni pelayanan jemaah pada fase kedatangan berjalan lancar.
BACA JUGA:Wafat di Mekkah, Jemaah Haji Asal Ogan Ilir Bikin Keluarga Banjir Air Mata!
BACA JUGA:7 Jamaah Haji Asal Sumatera Selatan dan Bangka Belitung Meninggal Hingga Hari Ini, Cek Daftarnya!
Syafitri menyebutkan, kuota jemaah haji reguler sebanyak 213.320 jemaah terserap optimal.
“Hanya menyisakan 45 jemaah yang tidak bisa digantikan karena proses pemvisaan sudah ditutup,” jelasnya.
Lalu indikator kedua sambung Syafitri, proses pelayanan jemaah haji pada fase kedatangan juga berjalan lancar, baik di Madinah maupun Mekkah.
Jemaah haji bisa mendapatkan layanan katering, transportasi, akomodasi, termasuk perlindungan jemaah dan bimbingan ibadah.
BACA JUGA:Ajak Doakan Jamaah Haji OKU Timur, Enos Sholat Ied dan Open House di Sidomulyo Belitang
BACA JUGA:Panca-Ardani Salat Ied di Masjid Agung An-Nur, Doakan Jemaah Haji!
Padahal, Indonesia adalah pengirim jemaah haji terbesar di dunia.
“Pelayanan jemaah haji ini jelas bukan tugas mudah di mana layanan katering, bahkan bisa tetap diberikan hingga jelang puncak haji,” cetus Syafitri.
“Ini juga kali pertama dilakukan dalam kuota normal, setelah sebelumnya diterapkan pada 2022,” timpal dia.
Indikator ketiga masih kata Syafitri, proses puncak haji berjalan lancar.
BACA JUGA:Bisa Jadi Sajian Menu Lebaran Haji, Ini Resep Kuah Bakso Sapi, Gurih Kaldunya Bikin Ketagihan
Upaya mitigasi Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) bersama otoritas Arab Saudi berhasil memperlancar proses pergerakan jemaah dari Arafah ke Muzdalifah dan Mina.