"Hari ini tahapan pilkada telah masuk fase pencocokan data pemilih, sehingga bagi pemilih yang sudah berhak mencoblos namun belum terdata, segeralah melapor," cetusnya.
BACA JUGA:Dugaan Pelanggaran Kode Etik, Eks Panwascam Lahat Laporkan KPU dan Bawaslu ke DKPP
BACA JUGA:GAWAT! Rekrutmen Badan Adhoc Pilkada Lahat oleh KPU dan Bawaslu Penuh Kejanggalan, Ada Apa Gerangan
Naafi kembali menegaskan bahwa mencoblos saat Pilkada adalah hak setiap warga negara.
Jadi sambung dia, harus dibangun kesadaran untuk menggunakan hak itu secara benar.
Bukan hanya terbatas mencoblos, tapi awareness terhadap pasangan kandidat pun harus dimiliki.
Terlebih kata Naafi, mata pilih di Sumsel sebanyak 54 persen di antaranya berasal dari kalangan anak muda.
BACA JUGA:Dukungan Kepsek OKU Timur Terhadap Wakimin jadi Bumerang! Bawaslu Sudah Laporkan Kasus Ini
BACA JUGA:367 Peserta PPK untuk Pilkada 2024 Ikuti Tes CAT, Diawasi Ketat Bawaslu dan Polisi Karena Ini
“Menurut saya, secara tidak langsung berita-berita yang dihasilkan media ini merupakan bagian dari pendidikan politik bagi publik kita,” tukasnya.
Diketahui, SUMEKS.CO menyelenggarakan diskusi pemilu damai bersama Bawaslu Sumsel, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumsel, dan Direktorat Intelkam Polda Sumsel.
General Manager (GM) SUMEKS.CO, Dwitri Kartini menyebutkan, diskusi tersebut mengangkat tema “Menjaga Kondusifitas Jelang Pilkada 2024 dengan menangkal berita Hoax”.
Selain Ahmad Naafi, wanita yang akrab disapa Wiwik ini menambahkan, pihaknya juga mengundang narasumber lainnya yaitu Wakil Ketua MUI Sumsel, M Yamin.
BACA JUGA:Kasus Dugaan Suap Rp1,340 Miliar yang Menyeret Oknum Bawaslu OKU Berlanjut ke Pusat
BACA JUGA:Bantah Amankan 2 Komisioner Bawaslu, Kapolres OKU Malah Diminta Pengamanan
Masih kata Wiwik, media massa merupakan pilar keempat demokrasi dan penjaga kebenaran informasi yang disampaikan.