Pj Wako Paparkan 10 Indikator Prioritas Capaian Triwulan III

Rabu 26 Jun 2024 - 16:30 WIB
Reporter : Eko Wahyudi
Editor : Eko Wahyudi

Pj Walikota Yudha pun menjelaskan terkait pencapaian Kota Pagar Alam dalam menurunkan angka kemiskinan dan angka stunting sehingga mendapat angka terendah di Provinsi Sumatera Selatan. Dimana angka itu diperoleh tak lain atas kerjasama dan kerja keras seluruh stakeholder di Kota Pagar Alam.

"Kami mengharapkan penilaian ini mendapatkan reward yang baik untuk Kota Pagar Alam, supaya meningkatkan prestise. Pemerintah baik kota maupun kabupaten diharuskan mendapatkan prestise dan kepercayaan publik dari masyarakat, jadi memang harus kita galakkan prestise ini dari masyarakat agar positif kembali," ujar Pj Walikota Yudha.

BPKP Provinsi Sumatera Selatan menyampaikan serta memberikan apresiasi, kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Pagaralam, atas kinerja Pemkot Pagaralam yang dinilai sudah baik.

Di samping itu juga diberikan apresiasi terhadap pengentasan angka kemiskinan dan penurunan angka stunting di Kota Pagaralam yang menjadi angka terendah di Sumatera Selatan.

Untuk itu, Pj Walikota Yudha mengungkapkan terimakasih atas penilaian yang diberikan oleh BPKP Provinsi Sumatera Selatan.

BACA JUGA:Alhamdulillah, Kabupaten Lahat Nomor Wahid Terendah Kasus Stunting se Provinsi Sumatera Selatan, Ini Buktinya

Pj Walikota Yudha pun menjelaskan terkait pencapaian Kota Pagaralam dalam menurunkan angka kemiskinan dan angka stunting sehingga mendapat angka terendah di Provinsi Sumatera Selatan. 

Disampaikannya angka itu diperoleh tak lain atas kerjasama dan kerja keras seluruh stakeholder di Kota Pagaralam.

"Kami mengharapkan penilaian ini mendapatkan reward yang baik untuk Kota Pagaralam, supaya meningkatkan prestise. Pemerintah baik kota maupun kabupaten diharuskan mendapatkan prestise dan kepercayaan publik dari masyarakat, jadi memang harus kita galakkan prestise ini dari masyarakat agar positif kembali," pungkas Pj Walikota Yudha.

Berdasarkan hasil Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Provinsi Sumsel, terkait evaluasi pelaksanaan 8 aksi konvergensi penurunan stunting dan kebijakan kelembagaan TPPS di Provinsi Sumsel.

Untuk masalah stunting Kota Pagaralam termasuk terendah, dengan berada di kisaran angka 24.

BACA JUGA:Kemiskinan Ekstrim Tuntas, Pembangunan Merata, Keamanan Terjaga, Warga Minta Enos Pimpin OKUT Lagi

Sekretaris DP2KBP3A Pagaralam, Minarni menjelaskan stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengakibatkan terganggunya pertumbuhan pada anak.

“Tren prevalensi balita stunting per-Kabupaten/Kota tahun 2019 dan tahun 2021, angka stunting di tahun 2019 dari 39,19 dan di tahun 2021 turun menjadi 15,50. Dan secara tingkat Provinsi Sumsel di tahun 2021 24,80, begitu juga di tingkat Nasional 24,40,” terangnya.

 

 

Kategori :