Tanpa pikir panjang Tan Bun An langsung terjun ke Sungai Musi untuk mengambil kembali 6 guci yang dia buang.
Tetapi malapetaka bagi Bagi Tan Bun An, dia tidak kembali lagi ke permukaan sungai Musi.
Tidak berapa lama, Siti Fatimah pun menyusul terjun ke sungai Musi dan juga tidak muncul lagi ke permukaan.
BACA JUGA:Jurusan Kuliah Minim Peminat Tapi Prospek Kerja Tinggi, Baru Lulus Langsung Direkrut!
BACA JUGA:Review Nokia Dragon 2024, Hadir dengan Layar Super AMOLED, Kamera 144 MP dan Baterai 7110mAh!
Sebelum terjun, Siti Fatimah sempat berkata, “aku akan menyusul kekasihku Tan Bun An, dan jika kami tidak kembali, lalu nanti ada tanah tumbuh di sini, maka itulah pusara kami berdua”.
Singkatnya, ucapan Siti Fatimah menjadi kenyataan, tanah tumbuh yang ia maksud kemudian dikenal dengan sebutan Pulo Kemaro.