Dari peraturan di atas, bahwa kita sebagai partisipan atau Masyarakat wajib untuk menjaga keamanan, kenyamanan dang saling menghormati.
Dengan saling menjelekkan pasangan lawan apalagi dengan Bahasa yang tidak sopan berarti kita sudah melanggar peraturan tersebut.
Padahal dalam ilmu perdagangan, kita bisa belajar setiap yang punya produk atau brand dalam mempromosikan atau mengiklankan produknya mereka fokus pada kualitas dan keunggulannya masing-masing.
Dengan demikian masyarakat akan tau ternyata produk tersebut mempunyai kualitas yang bagus dan dapat dipercaya untuk dipakai atau dikonsumsi.
Dan masyarakat tanpa ada iming-iming hadiah ataupun bonus lainnya akan memilih produk yang ditawarkan.
BACA JUGA:MENGEJUTKAN! Sumatera Selatan Masuk Top 5 Jumlah Perokok Terbanyak di Indonesia, Dominan Usia Remaja
BACA JUGA:Skincarenya Rantai Motor! Top 5 Pelumas Rantai Motor Terbaik di Kelas, Dijamin Anti karat
Narasi dan emosi menjadi bagian penting dalam strategi pemasaran, dengan cerita inspiratif dan penggunaan media visual yang ditujukan untuk mempengaruhi emosi dan memperkuat pesan kampanye.
Pemasaran politik di ajang demokrasi ini hendaknya berfokus pada strategi komunikasi yang dirancang untuk memengaruhi pemilih dan meningkatkan dukungan.
Personalisasi menjadi strategi utama, dengan kandidat dan partai politik membangun citra positif melalui media sosial maupun secara langsung, baik itu disampaikan oleh kandidat calon maupun tim suksesnya.
Pada perkembangannya, para ahli bidang politik memasukkan konsep Marketing Mix sebagai salah satu strategi Political Marketing.
BACA JUGA:Pangdam II Sriwijaya Turun Langsung Amankan Kunker Presiden di Lampung Selatan, Berikut Buktinya
BACA JUGA:Liburan Berakhir, Pasar Lematang Lahat Jadi Ajang Berburu Seragam, Ini Penampakannya
Konsep Marketing Mix tersebut meliputi 4P (Product, Price, Place dan Promotion).