Dengan berhaji di usia muda timpal Juni, kita bisa memiliki cukup waktu untuk memenuhi kesiapan baik dari keuangan, kekuatan fisik dan keilmuan.
“Hal ini mesti diplaning sejak dini, karena hampir 90% aktivitas haji membutuhkan kemampuan fisik,” tegas Juni.
BACA JUGA:AdaKami Goes to Campus, Edukasi Mahasiswa untuk Menjadi Generasi Bijak Finansial
Untuk mewujudkan rencana haji muda, Juni memberikan tips agar dapat memperoleh porsi haji selagi muda.
Dia mengilustrasikan dengan mengganti kebiasaan harian minum kopi modern dengan menabung haji.
Maka dalam 4 tahun, dia mengkalkulasikan mampu mengumpulkan uang untuk menyetor porsi haji senilai Rp 25 juta.
“Menabung haji dengan segelas kopi? Dengan asumsi harga kopi sebesar 20 ribu per gelas, maka jika uang belanja harian kopi tersebut ditabung selama 4 tahun, maka akan terkumpul uang senilai 28 jutaan,” urai Juni.
BACA JUGA:Revolusi Pendidikan di Lahat, Aksara Ulu Masuk Kurikulum Sekolah, Hebat!
“Dengan uang ini, kita bisa menyetor porsi haji di bank syariah,” timpalnya.
Di akhir presentasinya, ahli keuangan syariah ini juga melaporkan kinerja BPKH dan kontribusi BPKH.
Kontribusi BPKH dalam mengalokasikan hasil investasi dana haji dan dana abadi umat untuk mensubsidi Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) Reguler.
Diketahui, besaran rata-rata BPIH Tahun 1445H/2024M untuk Jemaah Haji reguler per Jemaah sebesar Rp93.410.286.
BACA JUGA:SELAMAT! KPM Kategori Ini Cair Bansos Dobel dan BLT MRP Rp400 Ribu
“BPKH telah memberikan subisidi BPIH berupa nilai manfaat sebesar Rp37.364.114,- atau setara 40%,” pungkasnya.