Jenderal Hoegeng selalu membawa alat komunikasi berupa handy talky (HT) sebagai bentuk tanggung jawab dan kepeduliannya.
BACA JUGA:Perangi Kejahatan Siber, Polri Ambil Langkah Jitu
BACA JUGA:Membanggakan, Bhabinkamtibmas Kampung Ayambori Raih Hoegeng Awards 2024, Inilah Sosoknya
Nama “Iman Santoso” baru digunakannya setelah ia memegang prinsip-prinsip keutamaan yang diyakininya.
Artefak dan nasihat-nasihat Jenderal Hoegeng yang dipamerkan menjadi literasi yang bukan hanya untuk dibaca, tetapi juga untuk mengubah cara berpikir.
Lanjut Kasespim Polri mengatakan, bahwa moralitas Jenderal Hoegeng menjadi teladan dan nasihat yang terus dituturkan untuk semua orang.
Irjen Pol Chryshnanda menekankan pentingnya perubahan mindset dalam menemukan dan melaksanakan keutamaan, serta menjadikan moralitas Jenderal Hoegeng sebagai pitutur yang selalu relevan.
BACA JUGA:Hati-hati Bagi Pengendara, Selama 14 Kedepan Ada Operasi Patuh Musi 2024 di Palembang
BACA JUGA:Pisah Sambut Kapolres Musi Banyuasin, Pj Bupati Sandi Fahlepi Berharap Sinergitas Terus Terjaga
Sebelumnya, Bhabinkamtibmas dari Kampung Ayambori, Kabupaten Manokwari Bripka Septinus Arui adalah guru pengganti di sebuah Sekolah Dasar (SD) di Kampung Wasnembri yang berhasil meraih Hoegeng Awards 2024 kategori Polisi Tapal Batas dan Pedalaman.
Hal itu didapatkan Bripka Septinus Arui dalam acara malam puncak penganugerahan Hoegeng Awards 2024 di The Tribrata Darmawangsa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat 12 Juli 2024.
Penghargaan Hoegeng Awards 2024 kategori Polisi Tapal Batas dan Pedalaman ini dibacakan oleh anggota Dewan Pakar Hoegeng Habiburokhman. Trofi untuk Bripka Arui diberikan oleh Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Untuk diketahui, Bripka Arui menjadi guru pengganti di sebuah SD di Kampung Wasnembri sejak 2015. Saat itu guru utama sekolah itu enggan mengajar karena terkendala jarak.
BACA JUGA:Serentak di Seluruh Indonesia, Korlantas Polri Bakal Gelar Operasi Ini
BACA JUGA:MUTASI! 4 PJU Polda Sumsel Menuju Mabes Polri, Berikut Posisi Jabatannya
Bripka Arui mengajar secara sukarela, tanpa menerima imbalan sepeser pun. SD tersebut sudah lama tak ada aktivitas hingga kondisinya memprihatinkan.