Plakat dan stiker tersebut diserahkan langsung oleh Kabid Pemasaran Pariwisata Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, Anita Verawati kepada para pelaku bisnis cage-free.
Anita menyampaikan apresiasi atas inisiatif ini sebagai langkah inovatif yang sejalan dengan visi Yogyakarta.
BACA JUGA:UI Tak Masuk 5 Besar, Berikut Universitas Jurusan Kuliah Kedokteran Hewan Terbaik
BACA JUGA:6 Tips dalam Memilih dan Mempersiapkan Hewan Kurban Sesuai Syariat
Visi Yogyakarta untuk mengembangkan pariwisata berkelanjutan dan ramah lingkungan.
“Kami dari Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta, mengapresiasi dan mendukung sekali apa yang teman-teman AFJ lakukan,” tutur Anita.
Yogyakarta sebagai kota wisata dengan kekayaan budaya dan sejarah punya nilai tambah wisata terhadap wisatawan yang peduli isu-isu kesejahteraan hewan dan keberlanjutan.
Terlebih sambung Anita, wisata yang mereka usung adalah sustainable tourism.
BACA JUGA:Kenali Gejala Septicaemia Epizootica Pada Hewan Ternak, Dinas TPHP Lahat Siapkan Vaksin
BACA JUGA:Seperti Apa Sosok Perempuan yang Sukses Mengelola Hewan Ternak di Desa Batumarta OKU Timur
Dengan adanya Cage-Free District menjadikan kawasan Prawirotaman serta Tirtodipuran tersebut sebagai destinasi wisata yang mendukung arah kebijakan Pemkot Yogyakarta.
Terlebih Cage-Free District ini merupakan industri yang lebih ramah dan memberikan kebaikan kepada manusia.
Dan diharapkan pula akan mengundang semakin banyak usaha bisnis di berbagai area untuk beralih ke telur bebas sangkar dalam proses produksinya.
“Tidak hanya meningkatkan kesejahteraan hewan, melainkan dapat menambah citra wisata dan juga menjadi bagian dari branding Yogyakarta Istimewa,” tukas Anita.
BACA JUGA:SIAP-SIAP, Palembang Akan Mati Lampu Tiga Hari, 22,23,27 Juli 2024, Cek Daftar Wilayah Terdampak!