Termasuk bagaimana mengisi kegiatan di Gedung Kesenian Palembang sesuai harapan Pj Walikota Palembang agar ada terus pementasan.
Sehingga Gedung Kesenian Palembang ini terus hidup dan ramai dikunjungi masyarakat ataupun wisatawan.
Dia menilai perlu dianggarkan dana oleh Pemkot Palembang untuk mendukung kegiatan kesenian dan budaya di Gedung Kesenian Palembang.
BACA JUGA:Akun DANA Dibekukan? Tenang, Solusi Ini Bisa Bantu dan Saldo Tetap Aman!
BACA JUGA:Stop Membuang Sampah, Ini Langkah PT KAI Drive III Palembang Membuat Sadar Warga
“Posisi tawar Dewan Kesenian Palembang itu sebagai pengelola, kemudian dibuat regulasi, dari hasil diskusi nanti baru kemudian melangkah ke hal-hal lain,” tuturnya.
Alih-alih Vebri mengaku pihaknya mencurigai permasalahan ini lantaran kebijakan Kepala Dinas Kebudayaan Kota Palembang dinilainya sering jalan sendiri-sendiri dan tanpa konsultasi.
Vebri mencontohkan penyelenggaraan Festival Jumpa Museum Hikayat Kota Darussalam pada Rabu 24 Juli 2024.
Dia mengkritik judul festival tersebut yakni ‘Hikayat Kota Darussalam’.
BACA JUGA:Genjot Target PBB Rp280 Miliar, Pj Walikota Palembang Dorong Optimalkan PAD dari Berbagai Sektor
BACA JUGA:Wujudkan Zero Stunting di Palembang, Pj Walikota Rutin Bagikan Makanan Tambahan ke Masyarakat
Menurut mantan Ketua Dewan Kesenian Palembang ini, isinya tidak ada dan hikayat apa dari situ.
Kedua, Kota Darusasalam, dia menyoal Darussalam apa lantaran ada 3 kota yang memakal label Darussalam yaitu Palembang, Brunai dan Aceh.
“Jadi Kota Darussalam itu yang mana, itupun sudah salah,” kritiknya.
Selain itu Vebri menilai karakter Kepala Dinas Kebudayaan kota Palembang yang kurang menghargai orang lain.
BACA JUGA:Hidupkan Kembali Car Free Day, Pj Walikota Palembang Tata Kawasan Kambang Iwak Khusus Untuk Ini