Belum lagi aktivitas pertambangan batubara di Kabupaten Lahat yang nilainya bisa triliunan rupiah dalam sebulan.
Lantas apakah rakyat ikut menikmati dari aktivitas pertambangan batubara tersebut?
Bagi ESP, masyarakat yang berada di lingkungan pertambangan batubara harus lebih diperhatikan lagi.
Bisa saja, Pemprov Sumsel bekerjasama dengan perusahaan tambang membuat program renovasi rumah yang rusak akibat pertambangan.
Bisa juga pemerintah daerah membuat perumahan untuk masyarakat yang jauh dari aktivitas pertambangan.
Dengan kata lain, pengelolaan SDA di Sumsel sudah seharusnya bermuara untuk kesejahteraan rakyat.
Jika sudah sudah demikian, ESP meyakini Sumatera Selatan tidak akan masuk dalam deretan provinsi termiskin di Indonesia.
Keberadaan Pelabuhan Samudera Tanjung Carat juga menjadi salah satu solusi dalam meningkatkan perekonomian di Sumatera Selatan.
BACA JUGA:Presiden Jokowi Lepas Bantuan Kemanusiaan Tahap ke-2 ke Palestina
Sebab, selama ini mobilitas pengangkut SDA milik Sumsel dibawa ke Lampung dan Jambi, sehingga potensi PAD dari sisi mobilitas tersebut tidak berada di Sumsel.
Oleh sebab itulah, saking pentingnya keberadaan Pelabuhan Samudera Tanjung Carat, ESP yakin jika terpilih menjadi Gubernur Sumsel 2024-2029, pelabuhan tersebut bisa rampung dalam waktu 2 tahun.
Dari sisi pertanian, ESP menilai Sumatera Selatan merupakan salah satu provinsi penghasil beras terbanyak di Indonesia.
Menurut ESP, potensi ini harus memberikan manfaat bagi masyarakat. Salah satunya, pemerintah daerah memberikan dukungan subsidi untuk masyarakat sehingga harga beras bisa lebih murah untuk dijual kepada masyarakat Sumsel.
BACA JUGA:Tekan Kriminalitas Menonjol, Timsus Tantura Satuan Samapta Sisir Wilayah Prabumulih
Kemudahan akses perbankan untuk Kredit Usaha Rakyat (KUR) harus perlu diperhatikan pemerintah, dalam hal ini Pemprov Sumsel.