KORANPALPRES.COM – Sumatera, pulau yang dulunya sering diragukan keberhasilan proyek infrastruktur, kini menjadi sorotan utama perekonomian Indonesia.
Ekonomi Sumatera telah melonjak signifikan, mencapai Rp786 triliun, berkat proyek ambisius Jalan Tol Trans Sumatera (JTS).
Jalan tol yang dulunya sering dipertanyakan kini menjadi kebanggaan dan motor utama pertumbuhan ekonomi di kawasan ini.
Proyek Jalan Tol Trans Sumatera, yang membentang sepanjang 2.818 kilometer dari Lampung hingga Aceh, pada awalnya mendapatkan berbagai kritik.
BACA JUGA:Panjangnya Hanya 2,65 Kilometer, Inilah Jalan Tol Terpendek di Indonesia, Beroperasi Sejak 2021Banyak pihak yang meragukan manfaatnya, bahkan ada yang mengatakan dengan sinis, “Pak, kami tidak makan jalan tol!”
Namun, apa yang dulu dianggap tidak relevan kini telah terbukti menjadi pendorong utama ekonomi Sumatera.
Sejak dimulai pada tahun 2015, pembangunan JTS telah membawa perubahan drastis.
Jalan tol ini tidak hanya memperpendek waktu tempuh antar kota, tetapi juga mengurangi biaya logistik secara signifikan, sehingga meningkatkan efisiensi distribusi barang.
BACA JUGA:Favorit Pemudik, Inilah 7 Jalan Tol Terpanjang di Indonesia, Pernah Kamu Lewati?
Kontribusi JTS terhadap perekonomian Sumatera semakin terasa dengan meningkatnya sektor-sektor seperti konstruksi, industri pengolahan, dan perdagangan.
Pembangunan jalan tol ini juga menyerap lebih dari 200.000 tenaga kerja selama masa konstruksi dan ribuan tenaga kerja pada operasionalnya.
Banyak UMKM juga merasakan dampak positif dari keberadaan area rest yang dialokasikan untuk usaha mereka, menciptakan pusat ekonomi baru di sepanjang jalur tol.
Menurut data terbaru, yang dilansir koranpalpres.com dari kanal YouTube POIN 45, kontribusi JTS terhadap perekonomian nasional meningkat dari 21,3% pada tahun 2019 menjadi 22,10% pada tahun 2023.