Secara teknis, Junction Palembang terdiri dari delapan ramp yang direncanakan memiliki lebar lajur empat meter dengan konstruksi elevated structure. Kecepatan rencana untuk lajur ini berkisar antara 40-60 km/jam.
Untuk memastikan kelancaran operasional dan meminimalkan gangguan pada tol aktif di sekitarnya, HKI menggunakan teknik erection PCI girder dengan launcher, serta melakukan rekayasa dan manajemen lalu lintas secara intensif melalui koordinasi dengan operator tol dan stakeholder terkait.
BACA JUGA:Jembatan Tol Terpanjang di Indonesia di Sumatera Selatan Segera Rampung, 2025 Terkoneksi Ke Jambi
HKI juga menerapkan teknologi digital construction dengan menggunakan Building Information Modelling (BIM), yang mencakup fase rencana teknik akhir, shopdrawing, serta pengukuran kuantitas pekerjaan dengan Terrestrial Laser Scanner (TLS).
Implementasi Photogrammetry juga digunakan untuk monitoring progres pekerjaan secara real-time.
Proyek Junction Palembang ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sumatra Selatan dengan meningkatkan konektivitas antar wilayah dan mempermudah arus lalu lintas.
HKI optimis bahwa dengan upaya maksimal di lapangan, proyek ini akan menjadi bagian penting dari pengembangan infrastruktur di Sumatera.