Ini menunjukkan bahwa manfaat dari jaringan jalan tol ini semakin terasa seiring dengan bertambahnya ruas yang beroperasi.
Menko Perekonomian Khairul Tanjung, yang pernah menghadapi berbagai pertanyaan skeptis mengenai proyek ini, kini dapat melihat hasil nyata dari investasinya.
Jalan Tol Trans Sumatera yang sudah beroperasi telah menjadi simbol kemajuan dan potensi besar yang dimiliki oleh pulau ini.
Dampak positif dari proyek ini menunjukkan bahwa investasi infrastruktur yang strategis dapat mengubah wajah ekonomi suatu daerah secara signifikan.
Jalan Tol Trans Sumatera kini tidak hanya menjadi jalur vital, tetapi juga simbol kemajuan dan kebanggaan bagi Sumatera, mempercepat arus barang dan membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat setempat.
Sementara itu, PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) saat ini tengah mengerjakan proyek pembangunan simpang susun (junction) di Palembang yang akan menghubungkan Tol Kayuagung-Palembang-Betung dan Tol Palembang-Indralaya-Prabumulih.
Proyek yang memiliki panjang total 8,3 kilometer ini diharapkan dapat meningkatkan konektivitas dan efisiensi perjalanan di Sumatra Selatan.
Menurut Direktur Operasi III HKI, Aditya Novendra Jaya, proyek ini mencakup pembangunan delapan ramp dengan target penyelesaian lima ramp pada akhir tahun 2024, sedangkan tiga ramp sisanya akan selesai pada tahun 2025.
BACA JUGA:Keren! Jembatan di Riau Ini Digadang-Gadang Terpanjang Indonesia, Bakal Jadi Ikon Baru Tanah Air
“Junction Palembang dirancang untuk mempermudah akses masyarakat dari arah Lampung menuju Prabumulih dan sebaliknya, serta dari Prabumulih menuju Betung tanpa harus melalui exit tol dan jalan nasional,” jelas Aditya yang dikutip dari website resmi hutamakarya.com.
Dengan adanya Junction Palembang, pengguna jalan tidak perlu lagi keluar dari gerbang tol untuk berpindah antar ruas tol yang berbeda. Hal ini akan memangkas waktu perjalanan secara signifikan dan meningkatkan efisiensi transportasi di wilayah tersebut.