"Kali ini kita sengaja adakan di halaman MI Ma'had Islamy karena jumlah yang hadir cukup banyak mencapai 750 orang," ungkap Dailami.
BACA JUGA:Hadiri Wisudah STIT Nahdlatul Ulama, Bupati OKU Timur Pesan Ini untuk Para Wisudawan
BACA JUGA:3 Rekomendasi Wisata Religi Makam Ulama di Kota Semarang, Cocok untuk Libur Lebaran
Sekaligus dalam rangkaian kegiatan ini digelar acara tasyakuran aqiqah cucunya yang ketiga dari anaknya yang paling bungsu.
"Beliau sendiri KH A Malik Tadjuddin menjadi panutan warga hingga dai muda seperti mendiang KH Taufik Hasnuri dan lain-lain," beber Dailami.
Diketahui, KH A Malik Tadjuddin merupakan tokoh NU di Palembang dan pernah menjadi Mustasyar PWNU Sumsel tahun 1998-2000.
Dan beliau pula pernah didapuk menjadi Ketua Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sumatera Selatan tahun 1998-1999.
BACA JUGA:Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah Raih Penghargaan Zayed Award for Human Fraternity tahun 2024
BACA JUGA:Go Internasional! Sultan Palembang Kenalkan Hulu Melayu ke Ulama Asal Thailand
"Beliau merupakan tokoh yang sangat berjasa dalam perkembangan pendidikan keagamaan Islam di Palembang," tambahnya.
KH A Malik Tadjuddin lahir 1 Dzulhijah 1336 Hijriah atau pada Juni 1918.
Di mana KH A Malik Tadjuddin sering menggunakan jari bagian telunjuknya dalam dunia dakwah.
Sehingga KH A Malik Tadjuddin dikenal dengan nama Kyai Tunjuk dan untuk kawasan 1 Ulu dikenal dengan nama Kyai Malik dan juga Kiyai Kecik.
BACA JUGA:WOW, Kemenag Kirim 50 Ulama Pesantren ke Mesir, Untuk Apa Ya?
BACA JUGA:Ramadan Penuh Berkah! 6 Ulama Al-Azhar Mesir Dakwah Keliling di Indonesia
Ahmad Dailami menuturkan, sosok dari KH A Malik Tadjuddin sangat mencintai Islam, karena saat NU pertama kali didirikan beliau baru berusia 8 tahun.