Aktif mengajak kucing bermain dan menemaninya berjalan-jalan juga dapat menurunkan kadar kolesterol jahat dan trigliserida, sehingga risiko terkena penyakit jantung pun ikut menurun.
Manfaat ini hanya bisa kamu rasakan bila dibarengi dengan pola hidup sehat, termasuk mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan berolahraga rutin.
4. Menurunkan risiko terjadinya alergi
Studi menunjukkan bahwa anak-anak yang tumbuh besar bersama hewan peliharaan di rumah, terutama selama tahun pertama kehidupannya, berisiko lebih kecil untuk terkena alergi.
Ini karena memelihara kucing bisa membuat imunitas tubuh bekerja lebih baik, sehingga imunitasnya tidak bereaksi berlebihan terhadap hewan peliharaan.
Meski demikian, hal ini bukan berarti semua anak akan bebas dari alergi, ya.
Pada kasus tertentu, alergi pada anak masih bisa terjadi terutama jika ia memang punya riwayat keluarga yang alergi terhadap bulu kucing.
Jadi, bila anak kerap mengalami gejala atau reaksi alergi bulu kucing, jangan paksakan diri untuk memelihara kucing, ya.
5. Menurunkan risiko terjadinya asma
Manfaat memelihara kucing yang satu ini mungkin terdengar mustahil.
Namun, penelitian yang dilakukan pada bayi yang berisiko terkena asma, misalnya karena memiliki riwayat keluarga dengan asma, justru menunjukkan hasil yang positif.
Bayi yang tumbuh bersama kucing di rumahnya memiliki kemungkinan lebih kecil terkena asma seiring bertambahnya usia.
Kendati demikian, perlu diingat juga bahwa manfaat ini tidak berlaku untuk semua anak.
Jika gejala asma anak sering kambuh atau memberat, terutama setelah ia berdekatan atau terpapar dengan kucing maupun bulunya, sebaiknya konsultasikan hal ini kepada dokter.