KORANPALPRES.COM – Negara ini sudah menyandang nama Indonesia sejak tahun 1945.
Tahukah kamu bahwa nama itu pertama kali dicetuskan bukan oleh orang pribumi Nusantara, melainkan wartawan Skotlandia?
Dalam catatan sejarah dari berbagai sumber, pernah ada seorang Belanda, Eduard Douwes Dekker yang punya nama samaran ‘Multatuli’, menggunakan nama Insulinde untuk negeri yang sebelumnya bernama Hindia Belanda ini.
Sayangnya, penyebutan kata itu di surat kabar pada awal abad 20 kurang populer.
BACA JUGA:Kado Hari Ulang Tahun RI, Ditjen Imigrasi Sematkan Wajah Baru Paspor Indonesia, Berikut Desainnya
BACA JUGA:10 Universitas Negeri dengan Biaya Kuliah Termurah di Indonesia, UGM Masuk Daftar, Tapi Juaranya...
Dalam historis lain, negeri kita pernah disebutkan sebagai “Nan-Hai” oleh para penjelajah Negeri China yang artinya Kepulauan Selatan.
Sementara bangsa India menamai nusantara sebagai “Dwipantara” atau Kepulauan Tanah Seberang.
Bangsa Arab pernah pula menyebutkan negeri kita sebagai “Jaza’ir al-Jawi" atau Kepulauan Jawa.
Terakhir, bangsa Belanda menyebut negeri kita sebagai Oost-Indische atau Hindia Timur di masa VOC (Kongsi Dagang Hindia Timur) masih bercokol.
BACA JUGA:10 Negara dengan Jumlah Perguruan Tinggi Terbanyak di Dunia, Indonesia di Urutan Berapa?
Sampai kemudian James Richardson Logan pertama kali memperkenalkan nama ‘Indonesia’ untuk daerah kepulauan nusantara.
Dalam artikel The Ethnology of the Indian Archipelago tahun 1850, Logan, pengacara sekaligus editor/wartawan asal Skotlandia, menyatakan perlu ada nama geografis khas bagi kepulauan Tanah Air.
Di artikel itu, ia mengenalkan istilah Indonesia seperti dikutip dari Indonesia Satu, Indonesia Beda, Indonesia Bisa oleh Jimmy Oentoro.