Dalam menghitung bilangan ini, kalikan 2 dengan bilangan itu sendiri sebanyak 82.589.933 kali, lalu kurangi 1.
Perkalian itu menghasilkan angka kombinasi yang dikenal sebagai M82589933, mempunyai jumlah digit sebanyak 24.862.048.
Angka ini menurut Universitas Nebraska-Lincoln mempunyai lebih dari 1,5 juta digit lebih banyak dari pemegang rekor sebelumnya.
Bilangan M82589933 disebut bilangan prima Mersenne. Nama ini diambil dari nama seorang biksu Perancis Perancis Marin Mersenne, yang meneliti bilangan ini lebih dari 350 tahun yang lalu.
Menurut Great Internet Mersenne Prime Search (GIMPS), untuk menghitung bilangan prima Mersenne, 2 dikalikan dengan dirinya sendiri beberapa kali, lalu 1 dikurangi,
Sedangkan GIMPS sendiri merupakan proyek komputasi terdistribusi tempat sekelompok sukarelawan menjalankan perangkat lunak di latar belakang komputer mereka. Mereka bersama-sama memecahkan masalah secara kolektif, sampai akhirnya menemukan bilangan prima Marsenne.
GIMPS berdiri pada 1996, dan menjadi proyek komputasi terdistribusi yang paling lama berjalan dan terus berjalan, menurut situs web proyek.
Seorang ahli matematika pensiunan dari University of Central Missouri, Curtis Cooper mengatakan pendekatan komputasi terdistribusi untuk menemukan bilangan prima terbesar yang diketahui telah sangat berhasil. Ia menyampaikan kelompok GIMPS telah menemukan 17 bilangan prima Mersenne.
BACA JUGA:5 Guru Matematika Asal Martapura OKU Timur Terbang Ke Singapore, Ini Tujuannya
Cooper dan rekan-rekannya kini sudah menemukan empat bilangan prima Mersenne. Bilangan-bilangan itu semuanya merupakan bilangan prima terbesar yang pernah ada.
Bilangan M82589933 ditemukan pada 7 Desember 2018, oleh komputer yang diminta oleh Patrick Laroche, seorang profesional teknologi informasi yang berhasil menemukannya setelah 12 hari melakukan komputasi tanpa henti.
Hingga kini, GIMPS beroperasi pada lebih dari 2,6 juta CPU yang melakukan sekitar 4 juta miliar kalkulasi per detik.
"Untuk bilangan bulat yang besar - katakanlah, dengan beberapa ribu digit - akan memakan waktu lebih lama untuk memeriksa apakah bilangan tersebut prima atau tidak," jelas Kecker sambil menambahkan bahkan dengan algoritma tercanggih dan super komputer terbaru yang menjalankannya, pengujian apakah suatu bilangan prima atau tidak dapat dengan mudah melampaui umur manusia.
BACA JUGA:Kamu Tidak Suka Matematika? Nih 8 Jurusan Kuliah yang Bisa Kamu Pertimbangkan