Banyak orang yang terjebak dalam pinjol ilegal karena mereka tidak mampu mengendalikan pengeluaran sehari-hari.
Mereka cenderung mengutamakan keinginan daripada kebutuhan, sehingga seringkali menghabiskan uang untuk hal-hal yang tidak penting.
Tanpa skala prioritas yang jelas, mereka mudah tergoda oleh tawaran pinjol yang menggiurkan, meskipun sebenarnya mereka tidak memiliki kemampuan untuk membayar cicilannya.
BACA JUGA:Super Romantis! Nikmati Paket Honeymoon di Hotel Ibis Palembang, Pemandangan Lantai 10 Bikin Baper
BACA JUGA:8 Jenis Suara Kucing dan Artinya, Pemilik Wajib Tahu!
6. Gengsi dan Gaya Hidup Mewah
Keinginan untuk menunjukkan status sosial dan gaya hidup mewah juga menjadi faktor pendorong orang untuk terjerat pinjol ilegal.
Perilaku hedonisme yang ditandai dengan konsumtifisme yang tinggi membuat mereka terdorong untuk membeli barang-barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan, hanya untuk memenuhi gengsi atau keinginan untuk tampil "keren" di mata orang lain.
Mereka rela berutang demi mendapatkan barang-barang tersebut, tanpa memikirkan konsekuensi jangka panjangnya.
BACA JUGA:Ini Alasan Italia Dipenuhi dengan Jam Tangan Vintage yang Menakjubkan
BACA JUGA:Inilah yang Akan Terjadi Jika Telat Ganti Oli Motor
7. Keinginan untuk Membeli Sesuatu yang di Luar Kemampuan
Orang yang tergoda oleh pinjol ilegal seringkali memiliki keinginan untuk membeli sesuatu yang di luar kemampuan finansial mereka.
Mereka terbuai oleh iklan dan promosi yang menjanjikan kemudahan akses dan cicilan ringan, sehingga mereka mengabaikan kenyataan bahwa mereka tidak memiliki kemampuan untuk membayar cicilannya.
Mereka menghambur-hamburkan uang tanpa mempertimbangkan kebutuhan pokok lainnya yang lebih penting.