Danrem Gapo optimis dengan keberhasilan program Opla yang dicanangkan ini, “Kita akan terus mengawal Program Optimasi Lahan," tambahnya.
BACA JUGA: Waduh! Ada Sidak Tim Wasev Binsisops Sopsad di Maskas Yonkav Dwipangga Ceta, Berikut Hasilnya
BACA JUGA:Beginilah Aksi Danrem Gapu Terjun Langsung Bersama Satgas Karhutla di daerah HLG Londrang
Bersama-sama dengan instansi terkait, dalam hal ini Dinas Pertanian. "Kita sudah memiliki data, siapa saja yang mendapatkan dukungan pupuk serta alat pertanian,” terang Danrem Gapo.
Apabila nanti di lapangan, ditemukan unsur kesengajaan untuk penggelapan, tentu pihaknya akan tindaklanjuti bersama rekan-rekan dari Kepolisian.
Danrem Gapo melanjutkan, Babinsa di lapangan bisa melaporkan hal tersebut. Tugas pendampingan kita bukan hanya sekedar konstruksi saja, tetapi juga penyaluran saprodi, penyaluran bibit, pupuk, termasuk alat-alat pertanian.
“Semoga dengan Program Opla ini, Oku Timur dapat meningkatkan surplus beras dan menjadi Kabupaten penyumbang gabah terbesar nasional,” pungkasnya.
BACA JUGA:Wah Ada Apa? Danrem Gaya Mendadak Kunjungi Makodim Bangka
Sebelumnya, Danrem Gapo Brigjen TNI Muhammad Thohir, S.Sos., M.M meninjau pekerjaan program optimasi lahan (Opla) yang terletak di Desa Tanjung Aur, Kecamatan Jejawi dan Desa Awal Terusan, Kecamatan SP Padang, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Rabu 21 Agustus 2024.
Kapenrem Gapo Mayor Inf Jauhari menjelaskan, pekerjaan optimasi lahan di Desa Tanjung Aur seluas 784 Ha, sudah diproses seluas 51,77 Ha.
Pengadaan pompa untuk 292 Ha, belum terealisasi 118,83 ha atau 40,8 persen. “Data dilapangan, Desa Awal Terusan seluas 291 Ha telah dikerjakan, dan untuk pekerjaan opla di Kecamatan Jejawi seluas 5.129 Ha,” ungkap Kapen.
Danrem menekankan, Pekerjaan Opla di Desa Tajung Aur agar dikoordinasikan dengan Gapoktan agar menyesuaikan volume yang sudah ditentukan.
BACA JUGA:Rapat Paripurna DPRD Kota Sungai Penuh, Ternyata Ada Pejabat Tinggi Kodim Kerinci
“Jika pekerjaan fisik selesai dikerjakan, agar segera dilaporkan, untuk mempercepat penanaman serta dukungan mesin pompa, benih ataupun alat untuk mengolah lahan. PPL agar terus berkoordinasi dengan Gapotan apa saja yang diperlukan untuk mempercepat pengolahan lahan,” imbuhnya.