Lebih jauh Melza mengemukakan tujuan didirikannya Kriya Sriwijaya sebagai pusat edukasi dan kerajinan unggulan 17 kabupaten/kota di Sumsel.
BACA JUGA:HUT Dekranas ke-44 jadi Momen Jaga Kualitas Produk dan Terus Perluas Jaringan Pemasaran
BACA JUGA:HUT Dekranas ke 44 Tahun, Ketua Dekranasda Ogan Ilir Maknai Hal Ini
Kriya Sriwijaya ini menampilkan berbagai karya dari pelaku UMKM, antara lain songket, batik, gerabah, kerajinan anyaman purun, kerajinan angkinan, dan ukiran.
Melza menuturkan, pihaknya melakukan berbagai upaya dalam mengembangkan potensi industri kerajinan sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Di samping meningkatkan kemampuan pengrajin serta memfasilitasi pengrajin untuk mempromosikan dan memasarkan hasil kerajinan.
“Harapannya, semoga kian dikenal secara luas dan membantu membangkitkan UKM dan IKM di Bumi Sriwijaya,” beber Melza.
BACA JUGA:Kepada Sekda Edward Candra, Qiessa Ceritakan Kiat Sederhana Hingga Sukses Raih Beasiswa USA
Menurut dia, sebagian besar kebudayaan provinsi lain di pulau Sumatera, kebudayaan provinsi Sumsel sebagian besar terpengaruh oleh budaya melayu.
Dia mengimbuhkan, Sumsel memiliki banyak destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi di antaranya Sungai Musi, jembatan Ampera, pulau Kemaro, air terjun Bedegung, situs megalitik (purbakala), Danau Ranau, kota Pagaralam dan lainnya.
“Makanan khasnya pun sangat beragam seperti pempek, model, tekwan, pindang patin, pindang tulang, sambal jokjok, brengkes tempoyak,” pungkasnya.
Turut hadir dalam kunjungan ke Kriya Sriwijaya, Rizkiati Mulan, Ketua DWP Kemenkeu RI Margowati Prambudi, Ketua DWP Sumsel Desy Kasnayati, para pengurus DWP Kemenkeu RI, dan para pengurus DWP Sumsel.