KORANPALPRES.COM – Masyarakat Sumatera Selatan tentunya sudah tak asing lagi mendengar nama Pasar Cinde.
Psar ini cukup populer dan banyak menjadi inspirasi karya tulisan dan penelitian.
Cinde merupakan nama dari salah satu pasar tertua yang ada di Kota Palembang, Sumatera Selatan, pasar tradisional ini sedang berada dalam tahap peralihan menjadi pasar moderen yang dicanagkan pemerintah Palembang.
Terdapat sejarah pangjang bagaiman asal muasal pasar Cinde bisa berdiri sampai saat ini, dan menjadi salah satu pusat perdagangan kota Palembang.
Namun sayang beribu sayang, pasar tertua di Palembang, sarana ini kini tak lagi beroperasi karena habis dilalap si jago merah pada 2022 lalu.
Bangunan utama Pasar Cinde pun dibongkar pada tahun 2017, karena akan digantikan menjadi pasar modern dan apartemen tinggal.
Yuk, mari simak sejarah singkat Pasar Cinde berikut ini!
Pasar Cinde adalah pasar pertama di kota Palembang setelah kemerdekaan Indonesia yang berlokasi di Jalan Sudirman.
BACA JUGA:Seram! 8 Tempat Wisata Mistis di Palembang, Bikin Bulu Kuduk Merinding!
Pasar Cinde dibangun pada tahun 1958, ketika Indonesia merdeka, pasar ini awalnya dikenal sebagai pasar Lingkis, karena pada awal pendirianya banyak sekali pedagang dari daerah Lingkis Ogan Komering Ilir (OKI), sebelum akhirnya dilakukan pembangunan secara permanen.
Nama Lingkis pun saat ini tetap ada dan menjadi sebuah lorong di jalan KS Tubun di sekitar SMA Negeri 15 sekarang.
Cinde sendiri memiliki arti "Candi", karena di sekitar daerah Pasar Cinde terdapat komplek beberapa makam tokoh pendiri Kesultanan Palembang Darussalam yang disebut Candi Welan atau Walang sejak 1659.