“Data yang sampai saat ini sudah terkonfirmasi bersumber dari katalog naskah dan sebagainya lebih dari 134 ribu naskah kuno atau manuskrip seluruh dunia," tuturnya.
Hanya saja imbuh Munawar, jumlah itu masih sangat sedikit sehingga dia meyakini apa yang dikerjakan para peneliti, para peminat naskah kuno seluruh Indonesia yang sampai saat ini masih terus bergerak dan bekerja.
"Termasuk yang dikerjakan Prof Omar Faturahman misalnya, seperti yang dikerjakan oleh ibu Nyimas Umi Kalsum,” cetus dia.
BACA JUGA:Angkat Kebudayaan yang Nyaris Punah, 13 Kegiatan Ramaikan Festival Seguntang Hulu Melayu 2024
Menurutnya banyak manuskrip yang disimpan oleh para pemilik naskah sebagai pewaris dari leluhurnya, orangtuanya ada dikomunitas adat yang belum terdata, terdokumentasi oleh kita.
Dan lebih 70 persen lebih atau 82 ribu manuskrip banyak di Indonesia termasuk di beberapa lembaga, Perpusnas RI sekitar 12 ribu lebih.
“Yang di masyarakat jumlahnya menjadi PR kita bersama untuk memunculkan tenaga-tenaga militan yang punya semangat untuk terus mencari, mengeksplorasi dan mengumpulkan dan mendigitalisasi sampai dilakukan ibu Umi membuat website ini membawa dampak luar biasa terutama bagi generasi penerus,” pungkasnya.